NEWSWAY.CO.ID, SAMARINDA – Sebuah momen bersejarah bagi dunia sinema Indonesia akan hadir di Kota Tepian. Film legendaris Turang karya Bachtiar Siagian—yang sempat hilang selama puluhan tahun—akan diputar kembali di Bioskop Sindikat Sinema, Samarinda, pada Rabu, 23 April 2025 pukul 19.00 WITA.

Film ini bukan sekadar karya sinematik. Turang, berlatar perjuangan kemerdekaan di Tanah Karo, Sumatera Utara, mencerminkan semangat zaman serta menjadi saksi sejarah pergolakan bangsa. Dirilis pertama kali pada 1957, film ini pernah meraih penghargaan tertinggi sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) tahun 1960, serta diputar di sejumlah festival film internasional.

Namun di masa hidupnya, nama sang sutradara, Bachtiar Siagian, dibungkam oleh rezim Orde Baru karena afiliasi politiknya. Ia pernah terlibat dalam Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), yang membuatnya menjadi sasaran pembredelan. Pada paruh akhir kariernya, Bachtiar terpaksa berkarya di balik bayangan, menyamarkan identitas agar tetap bisa membuat film. Nama dan jejaknya perlahan-lahan dihapus dari sejarah perfilman Indonesia. Karya-karyanya menghilang—seolah ia tak pernah ada.

Kini, berkat upaya Bunga Siagian, putri Bachtiar, film Turang berhasil ditemukan di Gosfilmofond, lembaga arsip film nasional Rusia. Salinan film yang selama ini tak diketahui keberadaannya itu ternyata tersimpan jauh dari tanah air, hingga akhirnya berhasil dibawa pulang untuk disaksikan kembali oleh publik Indonesia.
Pemutaran film ini bukan hanya bentuk apresiasi terhadap warisan sinema nasional, tetapi juga sebuah tindakan pemulihan sejarah, mengembalikan nama Bachtiar Siagian ke peta perfilman Indonesia. Acara ini diharapkan dapat membuka ruang diskusi mengenai sejarah seni, politik, dan peran arsip dalam menjaga ingatan kolektif bangsa.
Warga Samarinda dan pecinta film nasional diundang untuk menghadiri pemutaran penting ini—sebuah kesempatan langka menyaksikan karya maestro yang sempat “dihapus” dari sejarah, kini hadir kembali di layar perak.