Gelar Kemah Bersama, Karang Taruna Kalsel Merespon Problem Sampah dan Sungai

by
21 Oktober 2025
Peserta karnaval pertunjukan aruh ganal, adat Dayak Meratus. (Foto : ist/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Perhelatan Kemah Karya Bakti Wisata Karang Taruna (KKBWKT) ke 36 Kalimantan Selatan merespon problem sampah dan sungai di Kalimantan Selatan.

Hal tersebut terangkai dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam kemah karang taruna yang dihadiri lebih dari 3000 orang aktivis karang taruna dari tangga 17 hingga 19 Oktober di lapangan terbuka Jalan Gubernur Subarjo Kelurahan Basirih Selatan Banjarmasin.

Kegiatan kemah tersebut di telah ditutup Minggu petang, sebagai juara umum Kabupaten Balangan.

Menurut ketua panitia pelaksana KKBWKT Atim Susanto Senin malam (20/10/2025) menjelaskan kemah karya bakti ini melaksanakan 19 kegiatan lomba serta edukasi dan diskusi tentang problem sampah dan problem Sungai serta pemahaman tentang pencemaran air.

Sebagai bentuk respon karang taruna se Kalsel dengan edukasi dan diskusi dihadiri perwakilan karang taruna dari 13 kota dan kabupaten se Kalsel.

Bagaimana mengatasi problem sampah yang terjadi akhir akhir ini, terutama di kota Banjarmasin dan daerah lainnya di Kalsel
hadir dalam program edukasi tersebut Fathurrahman wartawan lingkungan dan praktisi persampahan di Kalsel.

Menurut Fathurrahman, kunci pengelolaan sampah adalah selesai kan sampah dari sumbernya dan sumber terbesar dari rumah tangga sehingga tidak terjadi tumpukan di TPS maupun TPAS,

“Sampah dari rumah tangga di atas 50 persen dari timbulan sampah yg ada di TPS dan TPAS,” ujar Fathurrahman direktur Bank Sampah Induk Baiman Banjarmasin ini.

Kelola sampah dari sumbernya lebih berkelanjutan karena sampah-sampah yang terpilah yang sudah dikumpulkan kemudian disetorkan ke bank sampah atau ditransaksikan ke pengepul maka dapat menjadi bahan baku industri, karena ujarnya banyak barang-barang yang bahan baku dari sumber daya alam.

Dengan proses daur bisa mengurangi penggunaan sumber daya alam untuk keperluan sehari-hari seperti misalnya untuk membuat kertas harus menggunakan kayu atau menebang kayu begitu juga plastik yang berasal dari minyak bumi dan gas alam maka penggunaan barang-barang plastik kalau hanya dibuang maka akan semakin banyak bahan-bahan yang dibuat dari minyak bumi dan gas alam tersebut.

Dalam sesi edukasi itu juga hadir dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel Yuliarini Kepala Seksi Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, memberikan edukasi tentang penyelamatan sungai di Kalsel terutama di Banjarmasin yang banyak sungai.

Dalam edukasi tersebut akhirnya muncul inisiasi untuk membangun gerakan pilah sampah dari sumbernya melalui pendirian bank sampah oleh aktifis karang taruna di Kalsel.

“Selain itu dengan pemahaman tentang pencemaran lingkungan terutama di sungai maka karang taruna menjadi partisipatoris untuk penyelamatan sungai,” ujarnya.

Sementara itu menurut Atim Susanto yang juga Ketua pengurus Karang Taruna kota Banjarmasin, peserta diajak susur sungai di Banjarmasin serta meninjau Banjarmasin Recycle Center (BRC) pusat pengolahan sampah di kota Banjarmasin.

Ia menjelaskan selama ini karang taruna Banjarmasin sudah melaksanakan aksi peduli sampah, gerakan pilah sampah dapat sembako dan mendirikan bank sampah.

“Selain kegiatan edukasi sebagai respon atas problem sungai adalah kegiatan sosial sungai yang melihat langsung bagaimana kondisi wisata sungai di Kota Banjarmasin. Kegiatan itu diikuti oleh perwakilan dari 13 kabupaten kota para pengurus karang taruna dan anggota karang taruna yang hadir pada kegiatan Kemah Karya Bakti tersebut,” ujarnya.

Agenda KKBWKT yang dibuka Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Hukum dan Pemerintahan Adi Santoso ini merupakan event tahunan karang taruna Kalsel, kali ini diikuti 3261 dari 250 karang taruna di Kalsel, berasal dari 13 Kabupaten/kota peserta terbanyak dari Kabupaten Balangan yang mengirimkan 1612 orang peserta.

Menurut Ketua Karang Taruna Kabupaten Balangan Ardiansyah, untuk mengirimkan peserta sebanyak itu telah dipersiapkan dari jauh hari, setiap Kelurahan dan desa telah menganggarkan untuk kegiatan karang taruna termasuk untuk mengikuti agenda tahunan Kemah Karya Bakti Wisata karang Taruna ini.

“Setiap desa menganggarkan dari dana desa untuk kegiatan Karang Taruna dan kegiatan yang dilakukan ini tentu saja melibatkan komponen masyarakat terutama remaja dan pemuda di desa,” ujar Ardiansyah Kepala Desa Riwa Kecamatan Batumandi ini.

Karang Taruna jelas Ardiansyah berperan juga mendata penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Selain itu dalam rangka peningkatan keterampilan masyarakat terutama kalangan pemuda di desa.

Persiapan yang cukup dengan penguatan lomba yang akan diikuti sehingga fahtanya Kabupaten Balangan berhak membawa pulang piala bergilir juara umum Kemah Bakti Wisata Karang Taruna tahun 2025 ini.

Ketua karang taruna Kalsel Tri Hayat menginginkan terbangunnya kebersamaan antar karang taruna se Kalsel, sinergi untuk membangun daerah Kalsel.(nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog