NEWSWAY.CO.ID, PALANGKA RAYA – Sejumlah tokoh bangsa lintas agama dan masyarakat sipil, termasuk Sinta Nuriyah Wahid dan Kardinal Ignatius Suharyo, menyampaikan lima pesan kebangsaan dalam konferensi pers Gerakan Nurani Bangsa (GNB) Sabtu, (6/9/2025)
Seruan ini hadir di tengah krisis kepercayaan publik dan meningkatnya gelombang demonstrasi.
Sinta Nuriyah menyampaikan, demonstrasi hak konstitusional rakyat yang tidak boleh dibalas dengan kekerasan. Pemerintah harus memberi teladan kepatutan dan kesederhanaan.
Sementara Kardinal Suharyo menyerukan perlunya tobat nasional, pengakuan kesalahan oleh lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
“Bangsa ini tidak akan maju tanpa kejujuran moral. Pemerintah wajib mendengarkan suara akademisi dan rakyat,” kata Suharyo.
GNB juga menanggapi serius 17+8 tuntutan rakyat, yang dinilai mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap kebijakan negara. Mereka mendesak Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung respons atas tuntutan tersebut.
Gerakan Nurani Bangsa menekankan bahwa tanpa reformasi etis, krisis akan berulang. Namun jika dijalankan, langkah-langkah ini bisa menjadi momentum lahirnya demokrasi yang lebih jujur, adil, dan manusiawi.
Dalam pernyataannya, GNB menegaskan lima langkah penting yang perlu segera diambil pemerintah, hentikan kekerasan terhadap rakyat dan hormati hak konstitusional demonstrasi, pulihkan etika dan kepatutan dalam penyelenggaraan negara.
Selanjutnya tegakkan supremasi sipil atas militer, dorong profesionalisme TNI/Polri, bangun dialog setara dengan rakyat melalui forum public, kembangkan budaya politik etis untuk melahirkan kepemimpinan bermoral. (nw)