Hangatnya Pundut Nasi Bapak Khairul Anwar, Cita Rasa Banjar yang Tak Pernah Sepi Peminat

by
4 Juli 2025

Di tengah hiruk-pikuk aktivitas warga di Kabupaten Barito Kuala, aroma harum nasi yang mengepul dari sebuah warung sederhana kerap mengundang langkah kaki untuk singgah. Warung itu milik Bapak Khairul Anwar, dan sajian khas andalannya adalah pundut nasi kuliner tradisional Banjar yang hangatnya bukan hanya terasa di lidah, tapi juga di hati.

~ Advertisements ~

Berbeda dengan penjual pundut nasi pada umumnya yang memasak dari rumah dan membawa jualannya dalam keadaan dingin, warung Bapak Khairul justru memilih jalan lain: memasak langsung di tempat.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Yang bikin beda ya karena kita masak langsung di sini, dari dandang ke piring. Jadi nasinya hangat terus, aromanya pun lebih keluar,” ujar salah satu karyawan sambil tersenyum ramah. Suasana dapur kecil di belakang warung itu tak pernah sepi dari kepulan uap dan aroma sedap pandan yang menggoda.

Warung ini telah beroperasi selama empat tahun dan kini menjadi salah satu tujuan kuliner favorit warga lokal. Berlokasi di Handil Bakti, warung ini juga memiliki cabang lain yang tak kalah ramai di dekat terminal, menjadi persinggahan wajib bagi banyak pelanggan setia yang mengaku selalu rindu dengan rasa pundut nasi di sini.

~ Advertisements ~

Setiap harinya, sekitar 500 porsi pundut nasi terjual. Bahkan, saat viral beberapa waktu lalu, angka penjualan tembus hingga 1.000 porsi dalam sehari, angka yang mencerminkan antusiasme dan kecintaan masyarakat terhadap sajian ini.

~ Advertisements ~
Pundut Nasi Handil Bakti (Foto/Aminah/ newsway.co.id)

Menu yang disediakan pun fleksibel dan ramah di kantong. Pengunjung bisa memilih pundut nasi polos atau menambah lauk favorit mereka, seperti telur itik (intalu itik) dari tambak lokal yang gurih dan khas. Kehangatan nasi, gurihnya kelapa parut, serta aroma daun pisang yang membungkus sajian ini menjadi kombinasi yang sulit dilupakan.

“Pelanggan bebas memilih lauk. Kadang ada yang suka pakai telur itik tambak, ada juga yang cukup dengan sambal dan kelapa. Semua bisa disesuaikan,” kata Khairul Anwar saat ditemui di sela kesibukannya melayani pelanggan.

Pundut nasi sendiri merupakan salah satu makanan tradisional khas Suku Banjar yang biasanya disajikan saat acara keluarga, syukuran, hingga perayaan hari besar. Namun di tangan Khairul Anwar, makanan ini tak sekadar menjadi hidangan nostalgia, ia menjelma menjadi bagian dari rutinitas harian masyarakat setempat.

Warung pundut nasi ini buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 17.30 WITA, dan hampir tak pernah sepi pengunjung.

Di zaman serba instan ini, kehangatan pundut nasi Bapak Khairul Anwar menjadi semacam pengingat bahwa rasa terbaik tak harus datang dari restoran mahal. Kadang, cukup dari dandang yang mengepul dan senyum hangat dari balik panci.

Aminah Newsway.co.id Batola

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog