NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Kenaikan harga pakan Ikan Pabrik komersial, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Banjar berikan tanggapan dan solusi kepada Pelaku usaha budidaya perikanan di Kabupaten Banjar.
Kepala DKPP Kabupaten Banjar, Sipliansyah Hartani melalui Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Bandi Hairullah mengungkapkan, DKPP telah melakukan program rutin yaitu Gerakan Pakan Mandiri (Grapari) yang turin kami sosialisasikan kepada kelompok perikanan di Kabupaten Banjar.
“Program grapari ini adalah edukasi yang kami sampaikan rutin setiap tahunnya, hanya saja sampai sekarang kendala yang ada adalah bahan baku yang masih kurang dan kelompok budidaya yang kurang untuk melanjutkannya,” ungkapnya saat diwawancarai di DKPP, Kamis (12/6/2025).
Saat ini pakan ikan komersial masih berasal dari negara China dan Brazil yang semakin tahunnya selalu naik. Bandi mengatakan, Kabupaten Banjar saat ini sangat kekurangan bahan baku seperti tepung ikan dan tepung jagung.
“Tepung ikan di Indonesia masih 60 persen masih impor, maka dari itu kita edukasikan penggunaan potensi-potensi lokal keong mas dan siput air serta tanaman yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Ia menyarankan kepada pembudidayaa ikan agar memilih komoditas ikan yang dapat mengurangi pakan olahan seperti ikan gurame.
“Gurame bisa disebut dengan sapi yang hidup di air, karena beberapa bulan awal tetap sepenuhnya diberikan pakan olahan, tetapi saat sudah mulai dewasa dapat diselingkan oleh tumbuhan dan lumut. Hal ini dapat mengurangi pemakaian pakan olahan,” saran Bandi.
Bandi berharap, masyarakat yang budidaya ikan dapat meresap ilmu dan menerapkan ilmu yang diberikan saat sosialisasi grapari.
“Hal ini pasti akan sangat membantu kalian sebagai pembudidaya ikan agar menurunkan pengeluaran pakan ikan olahan,” harapnya.