NEWSWAY.CO.ID, PULANG PISAU – Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia ( SSGI), Stunting di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), mengalami kenaikan.
Plt kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, perlindungan Anak, pengendalian Penduduk dan keluarga berencana ( DP3A2KB) Bakhzar Effendi, menyampaikan, berdasarkan data sasaran dan data cakupan layanan pada master ANSIT, dilakukan Analisis

Situasi untuk menentukan Desa/Kelurahan yang menjadi lokasi prioritas pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Pulang Pisau untuk tahun 2025.

“Data Sasaran Penentuan Desa LOKUS juga didasari, Prevalensi Stunting, jumlah Kasus Stunting, Jumlah Keluarga Berisiko Stunting dan Tingkat Kemiskin” Kata Bakhzar, Senin (28/7/2025).

Survei Status Gizi Indonesia ( SSGI) dari hasil prevalensi stunting yang dilakukan, lanjut Bakhzar kasus stunting di Kabupaten Pulang Pisau mengalami kenaikan sebesar 27,9 persen di tahun 2024 – 2025.

Dijelaskan Bakhzar, SSGI merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan secara nasional untuk memantau dan menganalisis kondisi gizi masyarakat, khususnya pada balita, di seluruh Indonesia.
Selain itu, SSGI bertujuan untuk mengetahui prevalensi stunting, wasting, underweight, dan overweight pada balita, serta mengukur indikator sasaran intervensi gizi spesifik dan sensitif.
Ia berharap, di tahun 2025, kasus stunting di Pulpis turun dengan program- program yang sama dengan tahun sebelumnya.
” Program yang akan dilakukan melanjutkan program sebelumnya, untuk mengupayakan Pulpis Bebas Stunting dan mudah – mudahan bisa zero stunting ” Pungkasnya.(nw)