NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Waktu menunjukkan pukul 4 sore, adzan salat ashar pun telah berkumandang lantas membuatku bergegas menunaikan salat.


Setelah waktu ashar, aku dan teman-temanku sepakat pergi mengikuti Haul ke-5 K.H. Ahmad Zuhdiannoor atau dikenal dengan Guru Zuhdi tepat pada tanggal 25 Februari 2025.


Sejujurnya, ini kali pertamaku mengikuti peringatan haul ulama besar. Dengan mengendarai sepeda motor matic, aku berangkat mulai dari Handil Bakti dengan penuh rasa semangat.

Saat di Bundaran Kayutangi, betapa kagetnya aku dimana para anak muda yang berpakaian seragam terlihat mengatur jalan. Rupanya mereka adalah relawan-relawan Haul Abah Haji.

Sesaat kemudian, sampailah aku di Sungai Miai dan benar saja ribuan orang yang merupakan jamaah berlalu lalang menuju area kubah.
Karena jalanan sudah dipenuhi oleh jamaah, relawan mengarahkanku untuk parkir motor di halaman depan rumah warga sekitar.
Alhasil, aku pun harus berjalan kaki menuju area haul dengan jarak belasan kilometer. Memasuki gang warga, ternyata relawan sudah berjaga di sepanjang jalan.
Saat melanjutkan perjalanan, ada fenomena unik dimana hampir di setiap rumah warga menawarkan makanan maupun minuman gratis kepada jemaah yang lewat.
Karena kebetulan aku lagi haus, jadi kuputuskan mengambil secangkir teh dan gorengan yang disediakan. Tak jauh sampai disitu ada lagi seorang bapak-bapak yang menyodorkanku makanan berisi ayam goreng.
Kejadian ini membuatku berpikir betapa dermawannya warga-warga di sini sebagai tuan rumah dalam menyambut tamu para jamaah Haul Guru Zuhdi.
Mendekati area kubah, terdapat pemandangan mengagumkan dimana semua elemen masyarakat baik itu Kepolisian, TNI, Dishub, Satpol PP, BPBD, dan warga sebagai relawan bahu membahu bekerja demi kelancaran acara.
Tepat pukul 6 sore, sampailah diriku di area kubah dan bertemu teman-teman di sana. Namun karena jemaah di dalam kubah sudah penuh akhirnya kami duduk di luar.
Walaupun di luar, kami tetap bisa menyaksikan kegiatan di dalam kubah sebab panitia sudah menyediakan layar tancap yang menyiarkan secara langsung.
Kegiatan pertama haul dimulai dengan salat Maghrib bersama kemudian dilanjutkan pembacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan dzikir kepada Allah SWT.
Lantunan shalawat dan dzikir membuatku terbawa dalam suasana syahdu mendengarkan irama indah yang dinyanyikan grup Maulid Habsyi.
Kegiatan haul diakhiri pembacaan doa dan salat Isya bersama. Selepas itu, aku bersama teman-teman meninggalkan lokasi haul dan pulang ke rumah masing-masing.
Sungguh pengalaman yang tak terlupakan bisa menghadiri Haul Guru Zuhdi, seorang ulama besar karismatik dan berpengaruh di Kalimantan Selatan.