NEWSWAY.CO.ID, PULANG PISAU – Handep Hapakat Fair menjadi ajang pameran produk pelaku usaha Pulang Pisau, salah satunya adalah binaan PT PLN Nusantara Power (PLTU) Up PLTU Pulang Pisau.

Hal itu menjadi langkah konkrit menjadi bagi pelaku usaha kecil menengah serta hadirnya program inovasi pihak swasta dan pemerintah.

Salah satu stand yang menjadi perhatian, milik PT PLN Nusantara Power ( PLTU) Up PLTU Pulang Pisau, mempromosikan produk dari karya anak berkebutuhan khusus Sekolah Khusus Negeri 1 Pulang Pisau.

General Manager PT PLN Nusantara power Fuad Arifin melalui melalui asisten Manager Business Support, Anang Kurniawan menyampaikan, PLTU turut serta meramaikan Handep Hapakat Fair dengan menyajikan hasil produk dari kelompok binaan.

“Produk sayur hidroponik dari kelompok hidroponik Handep Hapakat desa Mintin, menyajikan sayur selada, pakcoy dan sayuran lainnya. Makanan dari singkong serta kelakai yang diolah menjadi keripik,” kata Anang.

Sementara itu, jelas Anang ada juga produk dari Sekolah Khusus Negeri 1 Pulang Pisau, menyajikan karya anak – anak berkebutuhan khusus seperti tas dari rotan, tempat pensil, lukisan dan produk hasil dari kayu hutan.

“Ini komitmen PLTU dalam memajukan produk kelompok binaan tidak hanya berhenti di Handep Hapakat Fair saja. Tentunya kami akan terus mempromosikan dan berlanjut ke tingkat Provinsi dan Nasional,” tegasnya.
Ditemui di tempat yang sama Kepala Sekolah Khusus Negeri 1 Pulang Pisau Masciani, berterimakasih kepada PLTU yang selalu membina anak – anak berkebutuhan khusus untuk terus berkarya sesuai dengan minat dan motoriknya.
“Kami berharap PLTU selalu komitmen untuk terus membina dan mendukung anak – anak berkebutuhan khusus melalui program CSR-nya,” ujarnya.
Sementara itu ketua kelompok hidroponik hapakat Desa Mintin, Setiawatie, mengapresiasi atas komitmen PLTU untuk membina kelompok, baik di bidang Hidroponik maupun di bidang produk makanan.
“Yang dilakukan PLTU bukan hanya sekedar memberikan modal untuk membangun kelompok hidroponik, tapi juga memberikan peningkatan kapasitas dalam membangun hidroponik sampai mengirim kami ikut studi banding,” kata Setiawatie.(nw)