NEWSWAY.CO.ID, TEHERAN – Ketegangan antara Iran dan Israel memasuki babak baru. Komandan senior Garda Revolusi Iran, Jenderal Mohsen Rezaei, menyatakan bahwa Iran baru menggunakan kurang dari 30 persen kapasitas militer aktif, dan hanya 5 persen dari total kemampuan militernya dalam konflik bersenjata yang tengah berlangsung dengan Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan Rezaei dalam wawancara televisi yang disiarkan secara luas dan dikutip oleh The Economic Times pada Jumat (20/6). Ia menekankan bahwa operasi militer Iran masih berada pada fase awal dan bisa meningkat drastis jika diperlukan.

“Tidak ada yang membayangkan bahwa rudal Iran bisa menembus empat lapis beton bertulang di pusat komando militer Israel tapi itu terjadi,” tegas Rezaei.

Tolak Gencatan Senjata: “Kesalahan Strategis”
Dalam wawancaranya, Rezaei menolak gagasan gencatan senjata di tahap ini. Ia menyebut bahwa penghentian konflik hanya akan memberikan waktu bagi Israel untuk memulihkan kekuatan dan melancarkan serangan balasan.
“Setuju untuk gencatan senjata sekarang akan menjadi kesalahan strategis. Itu hanya akan memungkinkan musuh yang melemah untuk berbenah dan memulai kembali serangan mereka,” ujar Rezaei.
Ia juga mengungkapkan bahwa Iran sengaja meningkatkan operasi secara bertahap guna memberi kesempatan warga sipil meninggalkan wilayah konflik.
1.000 Rudal dan Drone Diluncurkan
Dalam operasi militer yang disebut sebagai Operasi Janji Sejati 3, Iran dilaporkan telah meluncurkan lebih dari 400 rudal dan 600 drone ke arah wilayah Israel yang diduduki, menargetkan instalasi militer dan strategis secara langsung.
Menurut Rezaei, Israel salah besar dengan menyerang para komandan senior militer Iran, mengira bahwa hal itu akan melemahkan struktur komando. Namun yang terjadi sebaliknya, katanya, “Kami membalas dengan kekuatan dan tekad di bawah komando Pemimpin Revolusi, Sayyed Ali Khamenei.”
Ancaman Berlanjut dan Rudal Baru
Jenderal Rezaei mengisyaratkan bahwa respon Iran belum selesai dan akan terus berlanjut hingga “hukuman” terhadap Israel dirasa cukup untuk menjamin keamanan nasional Iran.
“Kami belum menggunakan kekuatan laut dan darat kami. Kami juga belum mengaktifkan titik-titik vital seperti Selat Hormuz atau memanfaatkan sumber daya minyak kami,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Iran akan segera memperkenalkan kemampuan rudal baru, yang diyakini akan meningkatkan tekanan terhadap Israel dan memperluas jangkauan strategis Teheran di kawasan.
Krisis di Pihak Israel
Menurut Rezaei, Israel kini tengah menghadapi krisis militer dan moral besar-besaran akibat serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia menyebut balasan ini sebagai peringatan keras, dan bahwa kekuatan penuh Iran masih disimpan untuk skenario yang lebih besar jika eskalasi terus berlanjut.