NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Kabupaten Banjar kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam bidang pelestarian seni dan budaya. Tahun 2025 ini, Banjar menjadi satu-satunya kabupaten di Kalimantan Selatan yang dipercaya oleh Kementerian Kebudayaan Ripublik Indonesia untuk menyelenggarakan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).

Program nasional ini resmi dibuka dan mulai dilaksanakan di lima SMP di Kabupaten Banjar, termasuk SMP Negeri 1 Martapura, sebagai sekolah penerima manfaat. Program GSMS akan berlangsung selama empat bulan penuh, melibatkan lima seniman profesional dari berbagai bidang seni untuk membimbing langsung para siswa.
Kelima sekolah tersebut masing-masing mendapatkan pelatihan di bidang seni yang berbeda:
- SMPN 1 Martapura: Seni Tari
- SMPN 1 Astambul: Sastra Madihin (sastra lisan khas Banjar)
- SMP di Aranio: Seni Rupa
- SMP di Gambut: Seni Musik Panting
- SMP di Karang Intan: Seni Drama
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudporapar Banjar M Syahid mengatakan, kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat menjadi bukti komitmen daerah dalam mendukung pelestarian budaya dan penguatan karakter generasi muda.
“Dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, hanya Kabupaten Banjar yang mendapat kuota program GSMS tahun ini. Ini sebuah kebanggaan, sekaligus tantangan untuk membuktikan bahwa kita mampu menyelenggarakan kegiatan seni yang berkualitas,” ucapnya usai pembukaan GSMS, Sabtu (2/8/2025).

(Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id)
Program ini mencakup lima kategori seni utama, yakni seni musik, seni tari, seni rupa, seni sastra, dan seni teater/drama. Masing-masing sekolah akan difokuskan pada satu bidang seni dengan bimbingan langsung dari satu seniman yang ditunjuk.
Kasi Kesenian Disbudporapar Banjar Ina Wangsih mengungkapkan, para seniman yang terlibat merupakan bagian dari Dewan Kesenian Kabupaten Banjar dan telah melalui proses seleksi serta pembekalan sebelumnya.
“Selama empat bulan, seniman akan hadir secara rutin di sekolah. Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tapi pembelajaran karakter, ekspresi, dan jati diri melalui seni,” ujarnya.
Pihak Disbudporapar memiliki tujuan yaitu pelaksanaan program ini juga menjadi bagian dari upaya mencegah penyimpangan remaja seperti narkoba dan pergaulan bebas, serta sebagai landasan untuk mencetak siswa berkarakter budaya. (nw)