Krisis Sawit Mengancam Petani Sungai Nipah, Harapan pada Sinarmas Kencana Inti Perkasa Estate

31 Maret 2024
kondisi pohon sawit milik warga yang mulai layu saat ini akibat serangan kumbang (foto.wiranata/newsway.id)

NEWSWAY.ID, KOTABARU – Para petani di Desa Sungai Nipah, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru terus menghadapi tantangan serius akibat serangan hama kumbang yang mengancam hasil panen sawit mereka.

~ Advertisements ~

Salah satu perusahaan yang dianggap bertanggung jawab atas masalah ini adalah SKPE (Sinarmas Kencana Inti Perkasa Estate).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Bambang Parkani, seorang petani yang sudah 15 tahun menggeluti bidang pertanian sawit telah menghadapi masalah ini selama 5 bulan terakhir.

~ Advertisements ~

“Serangan hama kumbang telah merosotkan hasil panen dan mengancam keseluruhan produksi sawit saya,” ungkap Parkani.

~ Advertisements ~

Dia berharap agar perusahaan memberikan tanggapan yang memadai terhadap masalah ini.

Sementara Ardiansyah, petani sawit lainnya, juga mengalami masalah serupa. Dia juga telah berkecimpung dalam usaha petani sejak tahun 2009 dan saat ini juga menghadapi serangan kumbang .

“Tanaman sawit saya mulai banyak yang mati,” ungkap Ardiansyah.

kumbang wawung atau kumbang tanduk yang menyerang tanaman sawit milik warga (foto.wiranata/newsway.id

Asnadi salah satu petani sawit lain yang menghadapi hal serupa mengungkapkan bahwa serangan hama kumbang sering terjadi bersamaan dengan momen replanting yang dilakukan oleh perusahaan.

“Dulu ada baper, baper itu pohon sawit penahan kumbang dari perusahaan, jadi ada sekitar 10 pohon yang berdampingan dengan lahan warga tidak di tebang,” ucap Asnadi.

Asnadi menyebutkan bahwa pohon sawit penahan kumbang yang sebelumnya ditanam oleh perusahaan kini telah ditebang, meninggalkan petani tanpa perlindungan.

Total, ada sekitar 69 petani yang terkena dampak langsung dari serangan hama ini, dan jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah.

Mereka telah meminta bantuan dari aparat desa untuk menyampaikan keluhan mereka kepada pihak SKPE (Sinarmas Kencana Inti Perkasa Estate).

Hingga berita ini ditayangkan, pihak SKPE masih sulit dihubungi untuk memberikan tanggapan atau solusi terhadap tuntutan para petani.

Situasi ini semakin menguatkan urgensi perlunya tanggapan cepat dan tindakan konkret dari pihak perusahaan untuk menyelamatkan mata pencaharian para petani sawit di Sungai Nipah.

Tinggalkan Balasan