NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali mengancam wilayah Kabupaten Banjar. Sejak awal musim kemarau yang dimulai secara bertahap pada Mei hingga Juli 2025, intensitas kebakaran terus meningkat, terutama memasuki bulan Agustus ini yang diperkirakan sebagai puncak musim kering.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Daryanto melalui Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Banjar Azhar Alamsyah mengatakan, hingga tanggal 3 Agustus 2025 total luas lahan yang terbakar telah mencapai 42,71 hektare.

“Paling luas berada di Kecamatan Cintapuri Darussalam, yang mencapai lebih dari 30 hektare. Ini menunjukkan perlunya kewaspadaan ekstra, terutama pada wilayah-wilayah rawan,” ucapnya saat diwawancarai usai Rakoor siapsiaga karhutla, Rabu (7/08/2025).

Azhar mengungkapkan, data dari SIPONGI Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat jumlah hotspot di Kabupaten Banjar mencapai 165 titik hingga Agustus 2025. Lonjakan signifikan mulai terjadi sejak awal Juli.
“Kami telah memantau titik panas sejak Februari. Tapi memang intensitasnya mulai naik drastis bulan lalu. Ini jadi perhatian serius karena bisa meluas dengan cepat jika tidak segera ditangani,” jelasnya.
Menghadapi situasi ini, BPBD Kabupaten Banjar telah menyiagakan 35 personel gabungan yang terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, serta para pemangku kepentingan lainnya.
“Kesiapan sumber daya manusia menjadi kunci. Koordinasi lintas sektor terus kita perkuat agar bisa merespons cepat di lapangan,” kata Azhar.
Sebagai langkah antisipatif, BPBD mendirikan lima posko penanganan karhutla. Untuk posko induk berada di Kantor BPBD Kabupaten Banjar.
Lalu, pos lapangan berada di Kecamatan Martapura Barat, Kecamatan Cintapuri Darussalam, Kecamatan Sungai Tabuk dan Kecamatan Beruntung Baru.
Untuk mendukung operasi lapangan, BPBD Banjar telah menyiapkan sejumlah peralatan pemadaman, mulai dari alkon jinjing, selang, nozel, hingga kendaraan operasional dan tangki air.
“Kami juga menyiapkan dapur umum serta terus memperbarui kondisi peralatan agar selalu siap pakai,” ungkap Azhar.
BPBD Kabupaten Banjar mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran terbuka dan segera melaporkan jika melihat titik api.
“Partisipasi masyarakat sangat penting. Sekecil apapun informasi terkait karhutla, segera laporkan ke posko terdekat. Kita tidak bisa bekerja sendiri menghadapi ini,” tutup Azhar. (nw)