Lapas Banjarbaru Panen Perdana Kembang Kol, Dukung Program Ketahanan Pangan dan Kemandirian Warga Binaan

24 Oktober 2024
program pembinaan kemandirian yang diselenggarakan Lapas Banjarbaru bertujuan meningkatkan produktivitas Warga Binaan (foto.pas.lp.bjb/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru menunjukkan dukungan penuh terhadap program ketahanan pangan dengan sukses memanen 25 kilogram kembang kol dari lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) milik Lapas, Selasa (22/10/2024).

~ Advertisements ~

Panen ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, bersama jajaran pejabat struktural.

~ Advertisements ~

“Panen perdana ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah, sekaligus bagian dari pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan,” ujar Wayan.

~ Advertisements ~

Lahan SAE seluas 8.000 meter persegi yang dikelola Lapas Banjarbaru telah menjadi sarana pelatihan bagi Warga Binaan untuk bercocok tanam, memberikan keterampilan yang bisa menjadi bekal saat mereka kembali ke masyarakat.

~ Advertisements ~

Wayan menambahkan bahwa program pembinaan kemandirian ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan kemampuan Warga Binaan dalam bertani.

“Dengan keterampilan ini, saya yakin mereka bisa mandiri dan produktif ketika kembali ke masyarakat. Kami ingin mereka siap untuk memulai hidup baru dengan ilmu yang bermanfaat,” lanjutnya.

Panen dipimpin langsung Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, bersama para Pejabat Struktural (foto.pas.lp.bjb/newsway.id)

Ady Tri Marwoko, Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Banjarbaru, menjelaskan bahwa proses pertumbuhan kembang kol mulai dari pembibitan hingga panen membutuhkan waktu sekitar 90-100 hari.

“Warga Binaan terlibat langsung dalam setiap tahapnya, mulai dari persiapan lahan hingga perawatan tanaman. Ini membangun rasa tanggung jawab dan disiplin mereka,” jelas Ady.

Hasil panen ini rencananya akan dipasarkan ke mitra Lapas, dan sebagian hasil penjualannya akan disalurkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak serta diberikan sebagai premi bagi Warga Binaan.

Muaraf, salah satu Warga Binaan yang mengikuti program ini, menyatakan rasa syukur atas keberhasilan panen.

“Panen ini adalah hasil kerja keras kami selama berbulan-bulan. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga membangkitkan harapan untuk masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.

Dengan keberhasilan ini, Lapas Banjarbaru tidak hanya berperan dalam membina Warga Binaan, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan, sekaligus menunjukkan bahwa di balik jeruji, ada peluang untuk perubahan dan harapan.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog