NEWSWAY.CO.ID, BARABAI – Kreativitas bisa datang dari mana saja termasuk dari seorang pameran kakek yang mempunyai akun Instagram @erox.kai asal Barabai Kalimantan Selatan.

Berkat ketekunanya ia berhasil mengolah biji karet bahan yang selama ini lebih dikenal sebagai bibit tanaman menjadi camilan lezat dan renyah.


Biji karet yang sebelumnya dianggap tidak memiliki nilai lebih dalam dunia kuliner, kini berubah menjadi sajian gurih bernama ‘Keripik KAI Gaul’.

Inovasi ini langsung menarik perhatian masyarakat karena keunikan bahan bakunya dan rasanya yang menggoda selera.

KAI atau erok atau juga sering dipanggil Syahrul, sang perintis usaha ini mengaku bahwa ide membuat keripik dari biji karet muncul dari keinginannya untuk memanfaatkan bahan yang sering terbuang percuma.
Setelah melakukan berbagai percobaan, akhirnya ia menemukan cara mengolah biji karet menjadi camilan yang tidak hanya aman dikonsumsi tetapi juga memiliki cita rasa yang khas.
“Kami ingin menciptakan sesuatu yang berbeda dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Awalnya hanya coba-coba, tetapi setelah mendapatkan tekstur dan rasa yang pas, kami mulai memasarkannya,” Syahrul.
Untuk satu bungkus Keripik KAI Gaul, konsumen cukup merogoh kocek Rp10.000.
Camilan ini hadir dalam dua varian rasa, yakni Original dan Balado Pedas Sedang, yang keduanya menawarkan sensasi kerenyes-kerenyes yang menggoda selera.
Tak disangka, camilan berbahan dasar biji karet ini mendapat respons positif dari masyarakat.
Keberhasilan Keripik KAI Gaul membuktikan bahwa dengan kreativitas dan inovasi, produk lokal bisa berkembang dan diminati masyarakat luas.
KAI berharap camilan uniknya dapat terus diterima dengan baik dan semakin banyak orang yang mengenal serta menikmati produk ini.
“Kami ingin terus mengembangkan usaha ini, mungkin nanti akan ada varian rasa baru atau kemasan yang lebih menarik. Yang penting, kami tetap menjaga kualitas dan cita rasa agar pelanggan tetap puas,” pungkasnya.
Dengan semakin berkembangnya minat masyarakat terhadap camilan khas daerah, Keripik KAI Gaul berpotensi menjadi salah satu ikon kuliner unik dari Kalimantan Selatan.
Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin produk ini bisa menembus pasar yang lebih luas hingga ke tingkat nasional dan internasional.
Salah satu pelanggan setianya, Bang Hasa asal Balangan, mengaku awalnya merasa ragu untuk mencoba keripik ini. Namun, setelah mencicipinya, ia justru ketagihan.
“Awalnya saya penasaran, kok bisa biji karet dijadikan camilan? Tapi setelah dicoba, ternyata enak juga! Renyah, gurih, dan cocok buat teman santai,” ujar Bang Hasa.