NEWSWAY.ID, KOTABARU – Mega proyek jembatan yang akan menghubungkan Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut, menghubungkan Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu, kembali dilanjutkan setelah mengalami penundaan.

Proyek ini sangat dinanti oleh masyarakat setempat karena diproyeksikan akan membawa perubahan besar dalam kelancaran arus lalu lintas serta pergerakan barang dan orang.

Jembatan ini diharapkan menjadi solusi untuk memangkas waktu perjalanan dan biaya transportasi antara kedua wilayah, yang secara tidak langsung akan merangsang pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain meningkatkan konektivitas, jembatan ini juga diharapkan menjadi katalisator bagi berkembangnya aktivitas bisnis dan perdagangan di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu.
Proyek strategis ini mendapat suntikan dana lebih dari Rp295 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Kalimantan Selatan.
Pengerjaannya dipercayakan kepada konsorsium Asri-Praya sebagai kontraktor pelaksana, dengan PT. Adiya Widyajasa sebagai konsultan pengawas.
Proses konstruksi dijadwalkan selesai dalam 175 hari kalender, disertai masa pemeliharaan selama satu tahun.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru, Said Akhmad, dalam pernyataannya pada Kamis (29/8/2024) yang lalu, menyatakan bahwa proyek ini sudah mulai digarap pada tahun 2024.
“Pemerintah Kabupaten Kotabaru telah menganggarkan Rp100 miliar dalam APBD 2024 untuk mendukung kelanjutan pembangunan jembatan penghubung ini,” ungkap Said.
Namun, Said juga menggarisbawahi bahwa proyek dengan skala besar ini memerlukan pendanaan yang tidak sedikit.
Karena itu, kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, dan Pemerintah Kabupaten Kotabaru sangat krusial.
“Kami sedang membahas skema multi-years untuk melanjutkan proyek ini pada tahun 2025, agar jembatan ini bisa rampung sesuai target,” tambahnya.
Lebih jauh, Said menjelaskan bahwa karena masa jabatan kepala daerah saat ini akan segera berakhir, kelanjutan proyek ini mungkin akan berada di tangan pejabat baru, baik gubernur maupun bupati.
Untuk itu, Pemkab Kotabaru telah mengirimkan staf ke Jakarta guna mengikuti rapat penting yang membahas keberlanjutan proyek jembatan penghubung Pulau Kalimantan dan Pulau Laut ini.
Dalam rencana ke depan, kerja sama antara ketiga pemerintah daerah akan dituangkan dalam peraturan daerah masing-masing untuk menjamin alokasi anggaran yang dibutuhkan. Hal ini penting untuk memastikan kelangsungan proyek hingga selesai.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, yang dikenal dengan panggilan Paman Birin, dalam perayaan HUT ke-74 Kotabaru di Siring Laut pada Sabtu (1/06/2024) lalu, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan jembatan ini.
“Pemprov Kalsel akan menganggarkan Rp1 triliun pada tahun 2025 untuk memastikan proyek jembatan penghubung Kalimantan-Pulau Laut ini segera terwujud,” janji Paman Birin.