NEWSWAY.ID, PULANG PISAU – Dalam era kemajuan teknologi, minat para pemuda terhadap pertanian konvensional semakin menurun.

Untuk mengatasi hal ini, sejumlah terobosan dilakukan untuk menarik perhatian pemuda agar tertarik dengan sektor pertanian, khususnya di pedesaan.


Salah satu terobosan yang dilakukan terjadi di Desa Purwodadi, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis).
Kepala Desa Purwodadi, Lusiam Marhadi, menjelaskan bahwa pertanian konvensional dianggap kotor dan kurang menarik bagi para pemuda.
“Para pemuda merasa pertanian konvensional terlalu berkaitan dengan kekotoran, jadi kami mencoba menciptakan harapan baru dengan mengembangkan pertanian hidroponik,” ungkap Marhadi.
Melalui Dana Desa, Desa Purwodadi mencoba membuat greenhouse kecil dengan anggaran Rp20 juta pada tahun anggaran 2023.
Saat ini, mereka berhasil menguji coba menanam melon hidroponik dengan sukses.

Meskipun awalnya sayuran hidroponik tidak terlalu mampu bersaing dengan sayuran konvensional pada umumnya.
Namun, dengan pertumbuhan yang bagus dan penggunaan pupuk yang lebih sehat daripada pestisida, hasil panen hidroponik lebih nikmat dan lebih berkualitas.
Untuk pengembangan lebih lanjut, Desa Purwodadi berkomunikasi dengan Dinas Pertanian dan berharap mendapatkan dukungan untuk mengembangkan greenhouse ini. Jika tidak, mereka akan mengandalkan Dana Desa melalui program ketahanan pangan.
Salah satu pemuda desa, Ahmad Muji, menyatakan bahwa sistem hidroponik cukup mudah untuk dijalankan dan perawatannya lebih sederhana.
“Saat ini masih dalam tahap uji coba skala kecil. Saya sendiri yang mengelolanya, ini juga sebagai contoh. Mudah-mudahan dengan ini, banyak pemuda lain yang tertarik,” jelas Muji.
Dengan terus mendorong inovasi dan memberikan dukungan kepada para pemuda, diharapkan sektor pertanian hidroponik di Desa Purwodadi dapat berkembang pesat dan menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lainnya.