PULANG PISAU, NEWSWAY.ID – Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani mendampingi kunjungan kerja Menteri LHK RI, Siti Nurbaya Bakar beserta tim dari delegasi Dinas Kehutanan Amerika Serikat atau US Forestry Service (USFS) ke Desa Tuwung, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (24/1/2024).


Nunu Andriani memberikan apresiasi dan harapannya atas kunjungan kerja Menterian LHK.



Menurut Nunu, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau menyambut baik kujungan dari Menteri KLHK, yang selama ini memberikan dukungan kepada Kabupaten Pulang Pisau khususnya pada Desa Tuwung.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari Kepala Desa Tuwung yang mampu menggerakan masyarakatnya dalam mengelola hutan, sehingga di tahun 2023 di Kahayan Tengah khususnya, tidak ada kebakaran hutan. Harapan saya kedepan, Desa Tuwung bisa menjadi desa percontohan bagi desa yang lain di Kabupaten Pulang Pisau,” kata Nunu.

Sementara itu, Mentri LHK Siti Nurbaya Bakar menyampaikan, tujuan dari kunjungannya untuk membuktikan sekaligus melihat langsung Kabupaten Pulang Pisau termasuk yang paling utama berhasil mengatasi persoalan kebakaran hutan.
“Kita sudah melakukan MoU kerja sama bersama USFS dalam bidang pengelolaan hutan, pendampingan yang sustainable dalam kerjasama kita terbiasa untuk memperlihatkan bukti lapangan, sebab itu sangat penting, karena mereka harus lihat baru mereka percaya terkait capaian,” ujar Siti Nurbaya.
Siti Nurbaya kemukakan alasan mengapa memilih ke Kalimantan Tengah, menurut Siti karena untuk konteks kerja bersama USFS, Kalimatan Tengah ini paling baik sistem penanganan kehutanan yang sebelumnya belajar dari Amerika.
Siti Nurbaya menambahkan, tahun 2015 bersama Presiden datang ke Kalimamtan Tengah, atas arahan presiden pada saat itu dan juga keputusan kontitusi, maka pihaknya melakukan penyesuaian dan akses perhutanan sosialnya diperkuat.
Selain itu, pelibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan bukan hanya sekedar pelibatan saja, tetapi masyarakat akan difasilitasi.
“Presiden selalu tekankan pada Kementerian LHK, jangan sampai masarakat hanya diberikan akses tetapi dipastikan fasilitas, pengetahuan, kelambagaan, termasuk anggarannya untuk mencapai kesejahteraan secara ekonomi,” terangnya.
Penanggulangan yang di lakukan terkait kebakaran hutan dari tahun ke tahun ungkapnya, selalu jadi masalah yang seram buat Indonesia.
“Kita dianggap mengganggu Malaysia dan Singapura dan itu selalu dibahas di Internasional, tapi 2016 kita mulai kerja, 2017 mulai baik, 2018 kelihatan hasilnya dan pengakuan internasional mulai banyak melihat keberhasilan kita,” pungkas Siti Nurbaya