NEWSWAY.ID, PULANG PISAU– Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah nomor urut 03, H Agustiar Sabran- H Edy Pratowo, memiliki program yang siap dijalankan ketika diberikan amanah oleh masyarakat untuk memimpin Kalimantan Tengah.

Edy Pratowo menyampaikan, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 15 Triliun sampai Rp 17 Triliun.


“APBD Kalteng itu kita menggarapnya dengan baik, dengan melakukan optimalisasi, intensifikasi PAD dalam berbagai sektor, seperti yang disampaikan Pak Agustiar, terutama tiga sektor yakni pertambangan, perkebunan dan Kehutanan, itu akan dimungkinkan kita mengejar 15 Triliun sampai 17 Triliun rupiah,” kata Edy, Jumat (25/10/2024).

Dengan anggaran yang sebesar itu, tambah Edy isu yang harus diselesaikan, pertama penyelesaian infrastruktur. Luas jalan di Provinsi Kalimantan Tengah 1272 km. 82-87 persen sudah mantap teraspal.

Tetapi karena kondisinya dilewati angkutan berat di daerah-daerah tertentu seperti Kabupaten Gunung Mas, tambah Edy sehingga jalan yang kondisinya sudah mantap itu mengalami kerusakan.
Menurut Edy, kondisi jalan yang sudah teraspal 87 persen, maka tinggal sedikit dibenahi, termasuk di Kabupaten Pulang Pisau kita selesaikan.
Memang di APBD 2025 ini, lanjut Edy sejatinya diselesaikan, sudah ada koordinasikan. Namun tugas masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Edy Pratowo seharusnya selesai 2026, maka bisa diselesaikan masalah infrastruktur jalan.
“Tapi karena masa jabatan selesai di akhir 2024 maka program keberlanjutan itu, terkait dengan infrastruktur itu akan diselesaikan Agustiar-Edy Pratowo,” ujar Edy.
Kedua, lanjut Edy program pendidikan tidak hanya SD, SMP dan SMA. Sugianto Sabran-Edy Pratowo sudah ada program 10 ribu calon mahasiswa yang masuk perguruan tinggi di Kalimantan Tengah.
Sekarang sudah ada 3 ribuan yang dapat. Kemudian beasiswa Rp7,5 juta dan sekarang tahap pembayaran.
Program lainnya, bantuan kepada petani melalui kartu tani, 40 ribu sudah diluncurkan dari 92 ribu petani. Kemudian bantuan kepada nelayan melalui kartu nelayan, sudah diluncurkan 20 ribu dari 50 ribu nelayan yang ada di Kalimantan Tengah.
Sementara itu, kata Edy terkait dengan guru PNS dan sebagainya, ada bantuan peningkatan mutu guru melalui Bimtek dan sudah di anggarkan. Kedepan program ini akan terus diperbaiki dalam hal penghasilan guru-guru.
“Kami juga memberikan, sekarang sudah ada review Mendagri untuk 1208 guru PAUD RA yang nanti akan mendapatkan bantuan program 1 juta rupiah per bulan, kemudian dalam insentif untuk guru ngaji dan sekolah minggu,” pungkas Edy.
Namun, Edy menyadari itu memang memang bukan angka yang besar, tetapi dalam kegiatan pelayanan publik harus dilakukan dengan baik karena salah satu indikator pelayanan publik di pendidikan dan kesehatan, juga salah satu yang harus diperhatikan.