NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Bahasa Isyarat Islami berlangsung di Aula Gawi Sebarataan pada Jumat (5/7/2024) siang.
Acara ini digelar selama tiga hari, dari tanggal 5 hingga 7 Juli 2024, dan diikuti oleh 26 peserta yang merupakan penyandang disabilitas gangguan sensorik.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Said Abdullah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kota Banjarbaru agar penyandang disabilitas dengan gangguan sensorik dapat memperoleh hak yang sama.
“Kami ingin memastikan bahwa penyandang disabilitas, khususnya teman tuli, bisa mendapatkan pendidikan agama Islam yang efektif. Ini adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap mereka,” kata Said Abdullah.
Said Abdullah menekankan pentingnya memfasilitasi teman tuli dalam mempelajari ajaran agama.
“Kewajiban untuk sholat berlaku bagi semua umat Islam. Namun, bagi teman tuli, tantangan untuk belajar agama jauh lebih sulit. Sebagai contoh, hanya untuk mengajarkan ‘Bismillahirrahmanirrahim’, gerakan tangan harus dilakukan beberapa kali,” ungkap Said Abdullah.
Kepala Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Rokhyat Riyadi, menambahkan bahwa Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pelajaran agama Islam kepada penyandang disabilitas secara efektif.
“Kami berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan kami juga akan berusaha untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka di masa depan,” ujar Rokhyat Riyadi.
Materi Bimtek ini mencakup rukun Islam, pengenalan huruf hijaiyah, dan hafalan surah pendek.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Pondok Pesantren Darul Asom, Yogyakarta.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, peserta bisa memahami ajaran agama Islam dengan lebih baik,” tambah Rokhyat Riyadi.
Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan para peserta yang merupakan penyandang disabilitas gangguan sensorik dapat lebih mudah dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam, serta mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.