NEWSWAY.ID, PULANG PISAU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau akan dimulai pada bulan Juli, dengan puncaknya pada bulan September.


Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai melakukan persiapan.



Persiapan ini dimulai dengan apel siaga dan gelar pasukan yang digelar oleh Polres Pulang Pisau dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulpis melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Rabu (19/6/2024).

Apel ini sekaligus untuk mengecek ketersediaan peralatan. Acara ini dihadiri oleh Penjabat Bupati (Pj) Pulang Pisau Hj Nunu Andriani, Kepala BPBD, dan perwakilan dari Polres Pulpis.

“Hari ini kita melaksanakan apel siaga personil dan gelar peralatan dalam rangka penanggulangan bencana karena sebentar lagi kita akan memasuki musim kemarau selama tiga bulan seperti yang diprediksi oleh BMKG mulai bulan Juli, Agustus, dan puncaknya pada September,” kata Nunu.
Nunu menjelaskan bahwa apel siaga personil dan gelar pasukan ini bertujuan untuk memitigasi dan meminimalisir kebakaran hutan dan lahan di Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya.
Apel siaga tersebut, lanjut Nunu, juga merupakan tindak lanjut kerjasama antar daerah, yaitu antara Kota Palangka Raya dan Kabupaten Pulpis, yang ditindaklanjuti oleh masing-masing BPBD dalam penanganan Karhutla.
“Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama dalam hal penanganan bencana, kita juga bisa mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang lebih luas. Dengan peralatan yang ada dan personil yang siaga, kebakaran yang kecil bisa langsung dipadamkan,” ujar Nunu.
Sementara itu, Kapolres Pulpis AKBP Mada Ramadita melalui Kabag Ops AKP Tadik menyampaikan bahwa kepolisian sangat serius dalam mengantisipasi dan menangani masalah kebakaran hutan dan lahan.
“Kami dari kepolisian benar-benar mengantisipasi masalah kebakaran hutan dan lahan. Karena ini adalah atensi dari Bapak Presiden. Apa yang disampaikan oleh Ibu Bupati, kita harus berpegang penuh pada apa yang dilakukan oleh pemerintah,” kata Tadik.