NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin mencatat peningkatan sejumlah penyakit menular pada minggu ke-31 tahun 2025. Masyarakat diminta waspada terhadap ISPA, diare, dan DBD, terutama di masa peralihan musim hujan ke kemarau.

Informasi ini disampaikan melalui akun resmi media sosial Instagram Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, @dinkesbanjarmasinnews, Rabu (13/8/2025).

Data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) menunjukkan kenaikan kasus diare akut, suspek demam tifoid, pneumonia, sindrom jaundice akut, suspek campak, influenza-like illness (ILI), dan ISPA.

Indikator SKDR telah mencapai 100 persen target. Namun, Dinkes menegaskan sinyal kewaspadaan dini ini bukan berarti sudah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Melainkan, indikasi pra-KLB yang memerlukan respon cepat dari petugas kesehatan agar KLB dapat dicegah.


Dalam akun Instagram tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melalui Kelompok Kerja (Pokja) Surveilans dan Imunisasi mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama di masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Perubahan musim berpotensi meningkatkan risiko kasus ISPA, diare, dan demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja puskesmas. Selain itu, kasus Covid-19 juga dilaporkan mengalami kenaikan di sejumlah negara Asia Tenggara.

Sebagai langkah pencegahan DBD, Dinkes mengimbau warga untuk menerapkan gerakan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.


Masyarakat juga diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala penyakit menular, agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin. (nw)


Reporter Newsway.co.id Barito Kuala/Banjarmasin : Aminah