Penyandang Disabilitas Diajak Nikmati Film Tanpa Melihat dan Mendengar

by
5 Agustus 2025
Bioskop Bisik penayangan Film Hantu Banyu dan Takutan Basunat. (Foto: Aminah/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Forum Sineas Banua bersama Rumah Disabilitas Borneo kembali menghadirkan Bioskop Bisik Vol 4 dalam program Layar Film Banjar Inklusif 2025. Kali ini, ada dua film pendek yang ditayangkan, yakni Hantu Banyu produksi Mahakama Film dan Takutan Basunat produksi Alemi Films.

~ Advertisements ~

Kegiatan yang digelar di Rumah Disabilitas Borneo, Jalan Batu Besar, Teluk Dalam, Banjarmasin, Selasa (5/8/2025) tersebut merupakan bagian dari upaya menciptakan ruang apresiasi film yang ramah disabilitas. Terutama, bagi tunanetra dan tunarungu.

~ Advertisements ~

Ketua Forum Sineas Banua, Munir menjelaskan, program nonton film dengan teknologi inklusif telah berjalan sejak pertengahan tahun dan kini memasuki volume keempat. Program ini akan terus digelar dengan semangat mendekatkan seni perfilman pada semua kalangan.

~ Advertisements ~

“Kami berupaya agar seni audiovisual bisa dinikmati teman-teman tunanetra dan tunarungu. Beberapa fitur seperti audio deskripsi yang ada di Netflix, kami adaptasi dengan inovasi tambahan seperti perangkat wireless untuk teman-teman disabilitas,” ujar Munir.

Program tersebut, lanjut Munir, telah melalui beberapa tahap uji coba, termasuk dua kali screening di SLB yang berbeda. Hasilnya, Tim Sineas Banua mendapat banyak masukan melalui Forum Diskusi Komunitas (FCD) untuk terus menyempurnakan aksesibilitas.

“Melihat teman-teman bisa tertawa, terkejut dan menikmati film tanpa melihat dan mendengar, menunjukkan bagaimana mereka memaknai film dari perspektif yang berbeda. Itu pengalaman hangat dan membesarkan jiwa kami,” tambah Munir.

Acara nonton film teknologi inklusif dilengkapi dengan visual reader, juru bahasa isyaratdan pendamping, demi memastikan seluruh peserta merasakan pengalaman menonton yang utuh.

Program ini merupakan hasil kolaborasi yang didanai LPDP RI dan Dana Indonesiana, di bawah naungan Kementerian Kebudayaan RI. Munir mengklaim, LPDP menyambut program dengan antusias karena dinilai menghadirkan solusi nyata atas kebutuhan inklusif di dunia perfilman.

“Kami sedang mengupayakan agar ke depan pemutaran film bisa dilakukan langsung di bioskop. Sehingga, teman-teman disabilitas bisa merasakan prosesnya, seperti memesan tiket, duduk di kursi bioskop, hingga menikmati kualitas suara yang berbeda,” jelasnya. (nw)

Reporter newsway.co.id Batola / Banjarmasin : Aminah

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog