Peringatan Hari Perempuan Internasional, Seruni Kalteng Gelar Temu Perempuan

Peserta temu perempuan yang di gelar di Pulang Pisau foto bersama seusai kegiatan ( Foto: Winda/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, PULANG PISAU – Serikat Perempuan Indonesia (Seruni) Kalimantan Tengah (Kalteng), memperingati Hari Perempuan Internasional (HPI) yang puncaknya pada tanggal 8 Maret 2025.

~ Advertisements ~

Salah satu rangkain kegiatan yang dilaksanakan Seruni adalah temu perempuan di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Jumat ( 7/03/2025).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Sekretaris jenderal Seruni, Triana mengatakan, tema  kampanye peringatan HPI tahun 2025 “Bangkitnya Perempuan”, itu menjadi syarat hidup dalam membebaskan perempuan dari berbagai penindasan.

~ Advertisements ~

“Saat ini, gerakan perempuan dilemahkan, oleh situasi yang melekat pada perempuan, oleh sistem budaya patriarki. Selain itu gerakan perempuan juga banyak terpecah belah sehingga gerakannya tidak begitu terlihat,” jelasnya.

~ Advertisements ~

Dijelaskan Triana, momen HPI 2025 ini, menjadi kesempatan gerakan perempuan untuk bersatu, melawan ketidakadilan terhadap perempuan.

“Salah satunya dengan temu perempuan pedesaan, perempuan perkotaan dan perempuan kaum milenial untuk membangkitkan semangat perempuan melawan penindasan,” ujar Triana.

Triana berharap, dengan dilakukannya temu perempuan di Pulpis ini, kedepan Seruni juga bisa hadir di Pulpis, untuk membangun gerakan perempuan.

Ketua Seruni Kalteng Novia Adventi Juran menyampaikan, temu perempuan di Kabupaten Pulpis dilakukan sebagai upaya memberikan pemahaman terhadap perempuan terkait hak Perempuan.

“Perempuan bisa menggali situasi ketidakadilan di pedesaan yang berkaitan dengan lingkungan, perubahan iklim yang berdampak pada penindasan terhadap kaum perempuan,” kata Novi.

Menurut Novi, penting memberikan edukasi terhadap perempuan,,terkait hak asasi manusia yang didalamnya juga melekat hak perempuan.

Menurutnya banyak perempuan yang tidak mendapatkan informasi terkait hal itu, sehingga ketika mendapatkan ketidakadilan, mereka tidak bisa melawan.

Novi menegaskan, kekerasan yang terjadi pada perempuan bukan hanya di dalam ranah rumah tangga tetapi juga di luar.

“Contohnya, hadirnya investasi yang tidak melibatkan perempuan dalam sosialisasi dan konsultasi. Terjadinya konflik sengketa lahan itu bisa berdampak pada kehidupan perempuan, baik sikologisnya maupun kekerasan fisik ketika terjadi konflik,” jelas Novi. 

Perempuan yang tidak terinformasi terkait haknya, lanjut Novi dan tidak ada tempat untuk gerakannya, hal tersebut akan menjadi semakin parah, perempuan akan mendapatkan kekerasan yang berlapis pada akhirnya.

Dalam peringatan HPI ini lanjut Novi, menjadi momen penting bagi Seruni memberikan pemahaman, bukan hanya aksi yang dilakukan sebagai sarana menyuarakan ketertindasan, tetapi dibarengi dengan edukasi.

“Saya Seruni di Kabupaten Pulang Pisau bisa terbentuk sebagai wadah gerakan perempuan,” pungkasnya.

Latest from Blog