Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Musholla Nurul Huda, Salino: Ratusan Bendera Telur Meriahkan Acara

27 September 2024
Maulid Nabi Muhammad SAW di Musholla Nurul Huda Salino Identik dengan Ratusan Bendera Telur (Foto : Sagustira/newsway.id)

NEWSWAY.ID, KOTABARU – Pengurus Musholla Nurul Huda memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan nuansa unik berupa ratusan bendera telur, yang digelar di Musholla Nurul Huda RT 07, Desa Salino, Kecamatan Pulaulaut Tengah, Minggu (22/09/2024).

~ Advertisements ~

Bulan Rabiul Awal, bulan ketiga dalam kalender Hijriyah, memiliki makna penting bagi umat Islam karena merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi, sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Rasulullah, rutin dilaksanakan setiap tahun, termasuk di Desa Salino.

Kegiatan peringatan Maulid Nabi kali ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Pembina Pengurus Musholla, H. Abidin, S.Sos, anggota Polsek Pulau laut Tengah, Sekdes Salino beserta jajarannya, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta warga setempat dan dari desa tetangga.

Dalam sambutannya, H. Abidin, S.Sos berharap agar tradisi memperingati Maulid Nabi ini terus dilestarikan di tahun-tahun mendatang.

“Ini adalah salah satu bentuk syiar Islam yang penting. Dengan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, kita bisa terus mengingat akhlak mulia, kesederhanaan, dan kepemimpinan yang penuh kasih sayang dari beliau,” ujarnya.

Penceramah dalam acara ini, Ust. Awaluddin, S.Ag, menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dan memperbanyak sholawat.

“Semoga kita semua diakui sebagai umat beliau dan mendapat syafaat di akhirat kelak,” doa Ust. Awaluddin di hadapan para jamaah.

Acara dimulai dengan pembacaan Habsy oleh anak-anak As’adiyah Ahsanu Amala, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan siraman rohani untuk semakin mendekatkan diri pada ajaran Nabi Muhammad SAW.

Salah satu momen yang ditunggu-tunggu adalah pembagian bendera berisi telur kepada para tamu dan undangan, yang menambah semaraknya acara.

Panitia pelaksana, Agus Salim, mengungkapkan bahwa sebanyak 1.620 bendera dan 600 bungkus nasi telah disiapkan oleh warga Desa Salino secara sukarela sebagai simbol kebersamaan dan kegembiraan.

“Peringatan Maulid Nabi ini telah menjadi tradisi yang sangat baik bagi warga RT 07, dan meskipun ada yang berpendapat bahwa kegiatan ini sia-sia, di baliknya terkandung nilai kebersamaan, gotong royong, dan saling berbagi,” kata Agus.

Salah satu tokoh agama setempat, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menekankan bahwa acara ini adalah wadah untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan ketaqwaan, serta mempererat tali silaturrahmi.

“Yang terpenting, budaya dan agama bisa berjalan selaras. Islam masuk ke Indonesia melalui pintu budaya, dan kita harus menjaga tradisi ini agar tetap sejalan dengan ajaran agama,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa sikap saling menghormati dalam perbedaan pandangan tentang peringatan Maulid Nabi sangat penting.

“Silakan yang ingin merayakan Maulid, tapi jangan salahkan yang tidak. Begitu juga sebaliknya, saling menghormati adalah kuncinya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog