NEWSWAY.ID, PULANG PISAU – Polres Pulang Pisau menggelar Gebyar Posyandu Presisi dalam upaya mendukung penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi antar instansi di Provinsi Kalimantan Tengah untuk mempercepat penurunan stunting.

Kapolres Pulang Pisau, AKBP Mada Ramadita, S.I.K., menyatakan bahwa program penurunan stunting adalah prioritas nasional yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024.

Hasil survei menunjukkan penurunan angka stunting di Kabupaten Pulang Pisau dari 31,6 persen menjadi 24 persen pada akhir tahun 2023.

Hal ini menunjukkan adanya progres positif, tetapi tantangan penurunan lebih lanjut tetap menjadi fokus.
“Kita ketahui bersama bahwa progam percepatan penurunan stunting, merupakan salah satu Program Prioritas Nasional. Dan Alhamdulillahnya, untuk di Kabupaten pulpis menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia, akhir tahun 2023 kemarin sudah mengalami penurunan dari 31,6 persen menjadi 24, persen,” kata Mada, Rabu (8/5/2024).
Mada menekankan pentingnya komitmen bersama antara unsur pimpinan, dinas terkait, dan organisasi kewanitaan dalam meningkatkan literasi masyarakat guna mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024.
Kapolres juga menyatakan kesiapan Polres Pulang Pisau untuk mendukung pemerintah daerah dalam upaya penurunan stunting, termasuk melalui kegiatan seperti Gebyar Posyandu Presisi ini.

Kepala Puskesmas Bereng, Yunasi Amd.Keb, mengapresiasi kepedulian Polres Pulang Pisau dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Pulang Pisau.
“Saya selalu kepala Puskesmas Bereng sangat mengapresiasi atas kepedulian Polres pulang pisau yang sudah mengadakan kegiatan ini, dalam rangka untuk menurunkan angka stunting di kabupaten pulang pisau,” Kata Yunasi.
Dalam kegiatan Gebyar Posyandu Presisi, dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi bayi, serta kegiatan kesehatan ibu hamil dan menyusui.
Pemeriksaan kesehatan ini juga melibatkan program keluarga berencana dengan partisipasi sebanyak 9 orang.