NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui kerja sama dengan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Martapura Sejahtera, terus mengoptimalkan program inovatif Kurma Manis (Kredit Usaha Rakyat Mikro Tanpa Bunga). Program ini dirancang khusus untuk memberdayakan masyarakat dengan ekonomi kecil ke bawah dengan menawarkan kredit tanpa bunga dan biaya administrasi 0%.
Direktur Bisnis PT BPR Martapura Sejahtera, Irhamdi, menjelaskan bahwa Kurma Manis bertujuan untuk membantu pelaku usaha kecil untuk meningkatkan usaha mereka.
“Ini adalah program unggulan yang mungkin satu-satunya di Indonesia yang benar-benar tanpa bunga dan tanpa biaya tambahan. Di daerah lain mungkin ada program serupa, tetapi biasanya masih membebankan biaya administrasi,” ucapnya saat diwawancarai, Rabu (16/7/2027).
Irhamdi menjelaskan, penyaluran kredit Kurma Manis dilakukan melalui kerja sama dengan dinas-dinas terkait seperti Dinas Pertanian, Perikanan, Perdagangan, dan Perkebunan. Dinas-dinas ini akan merekomendasikan nasabah binaan mereka untuk mendapatkan fasilitas kredit.
Irhamdi merinci bahwa pinjaman hingga Rp5 juta tidak memerlukan jaminan. Sementara itu, untuk pinjaman di atas Rp5 juta hingga maksimal Rp10 juta, diperlukan jaminan.
Namun, Irhamdi menjelaskan bahwa jaminan tersebut seringkali hanya berupa segel atau dokumen yang belum memiliki kekuatan hukum penuh, bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab nasabah.
Masa tenor pinjaman dibatasi maksimal satu tahun dengan sistem angsuran bulanan.
Persyaratan utama bagi penerima kredit adalah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Banjar, sesuai dengan peraturan bupati.
“Meskipun lokasi usahanya di luar Kabupaten Banjar, selama KTP-nya Banjar, tetap bisa mengajukan,” tambah Irhamdi.
Capaian dan Dampak Positif Program
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, program Kurma Manis telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada awal program di tahun 2021, dana yang disalurkan sebesar Rp250 juta kepada 50 nasabah. Angka ini meningkat drastis pada tahun 2022 menjadi Rp1 miliar untuk 192 nasabah. Mulai tahun 2023 hingga 2025, pendanaan program ini berasal dari penyertaan modal pemerintah daerah.
Hingga posisi Mei 2025, program Kurma Manis telah berhasil menyalurkan total Rp5.888.000.000 kepada 1.045 nasabah. Mayoritas penerima manfaat berasal dari sektor pertanian dan perikanan, seperti yang terlihat di daerah Aluh-Aluh.
“Alhamdulillah, dengan adanya Kurma Manis, masyarakat kami sangat terbantu. Mereka meminjam Rp5 juta dan mengembalikannya juga Rp5 juta, tanpa beban bunga atau biaya lainnya. Ini sangat terasa manfaatnya,” ungkap Irhamdi.
Bahkan, BPR juga menanggung biaya operasional program dan mengasuransikan jiwa nasabah, sehingga ahli waris tidak akan dibebani jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada nasabah.
Ia mengatakan, setiap pengajuan kredit harus melalui proses rekomendasi dari dinas terkait, kemudian dilanjutkan dengan survei kelayakan yang dilakukan oleh tim BPR Martapura Sejahtera. Survei ini penting untuk memastikan bahwa dana pinjaman benar-benar dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan nasabah dalam mengembalikan pinjaman.
“Kami ingin memastikan dana ini benar-benar mendukung usaha masyarakat, bukan dialihkan untuk kepentingan konsumtif,” tegas Irhamdi.
Ia memberikan contoh bagaimana program ini membantu peternak menambah jumlah ternak mereka, sehingga pendapatan mereka meningkat secara berkelanjutan.
Irhamdi berharap program Kurma Manis dapat terus berlanjut dan pemerintah daerah senantiasa memberikan dukungan pendanaan.
“Masih banyak usaha kecil di Kabupaten Banjar yang membutuhkan program seperti ini. Dengan adanya Kurma Manis, BPR kami juga semakin dikenal luas oleh masyarakat,” harapnya. (nw)
