NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Anggota DPRD Kota Banjarbaru dari Partai NasDem Fauzan Noor, kembali menyapa konstituennya dalam kegiatan reses di Jalan Sukarelawan Gang Al-Aman RT 24, Kelurahan Loktabat Utara, Jumat (3/10/2025). Dalam pertemuan tersebut, sejumlah aspirasi warga disampaikan langsung, mayoritas berkaitan dengan permasalahan infrastruktur dasar yang hingga kini belum tersentuh pembangunan.

Warga RT 24 mengeluhkan kondisi penerangan jalan umum (PJU) dan drainase yang masih belum memadai. Menurut mereka, selama beberapa tahun terakhir, belum ada realisasi nyata dari pemerintah kota terkait kebutuhan tersebut.
“Warga menyampaikan banyak hal, tapi yang paling mendesak adalah PJU dan drainase. Ini menjadi kebutuhan dasar yang selama ini belum tersentuh, dan insyaallah akan kita kawal agar bisa terealisasi,” ujar Fauzan Noor.
Fauzan menekankan, semua aspirasi yang disampaikan warga akan dikaji dan diupayakan agar dapat masuk dalam skala prioritas pembangunan, tentunya disesuaikan dengan kemampuan anggaran Pemerintah Kota Banjarbaru, terlebih dalam situasi saat ini yang diwarnai penurunan dana transfer pusat.
“Kita lihat dulu kondisi anggaran kota, apalagi saat ini transfer dari pusat juga sedang mengalami penyesuaian. Jadi kita akan utamakan mana yang paling prioritas, khususnya di lingkungan RT 24,” jelasnya.
Ia juga menyebut pentingnya koordinasi bersama ketua RT setempat untuk menyusun mana aspirasi warga yang benar-benar mendesak agar bisa diprioritaskan terlebih dahulu.
Selain infrastruktur, warga juga menyinggung soal pentingnya pengawasan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini menyusul adanya laporan dugaan makanan tidak layak konsumsi yang sempat terjadi di SDN 1 Loktabat Utara.
Fauzan menyampaikan, pengawasan terhadap program MBG harus diperkuat agar tujuan dari program ini tidak melenceng dan tidak membahayakan kesehatan siswa.
“Kita menerima masukan terkait pengawasan MBG. Alhamdulillah, saat kejadian kemarin guru di SD tersebut sigap dan melarang siswa mengonsumsi makanan yang dicurigai basi. Tapi ini tentu jadi catatan serius. Kami di DPR akan terus awasi,” tegasnya. (nw)