NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin menegaskan, seluruh penumpang helikopter BK117-D3 milik PT Eastindo Air yang jatuh beberapa hari lalu dinyatakan meninggal dunia.
“Jumlahnya ada delapan orang, lima warga Indonesia dan tiga warga asing dari Brasil, Australia, dan India. Semuanya tidak ada yang selamat,” ucap Muhidin saat konferensi pers di RS Bhayangkara Banjarmasin, Jumat (5/09/2025).
Muhidin menyebut, lima korban ditemukan dengan kondisi tubuh masih utuh, sementara tiga lainnya sudah tidak lengkap. Ia memastikan pemerintah daerah siap membantu pemulangan jenazah sesuai permintaan keluarga.
“Bisa dimakamkan di sini atau dipulangkan ke daerah asal. Itu keputusan keluarga korban,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Muhidin juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam proses pencarian.
“Alhamdulillah titik jatuhnya heli sudah ditemukan. Kami sangat berterima kasih kepada Basarnas, TNI, Polri, pemerintah daerah, relawan dan masyarakat yang ikut membantu,” katanya.
Direktur Operasi Basarnas RI, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menjelaskan, kronologi hilangnya helikopter tersebut.
“Heli berangkat dari Kotabaru menuju Palangkaraya pada Senin pagi. Seharusnya tiba pukul 10.15, namun pada 08.46 hilang kontak dan dipastikan tidak lagi terpantau sejak 08.54,” jelasnya.
Ia mengatakan, medan yang berat serta cuaca ekstrem menjadi kendala utama tim pencarian.
“Kemiringan tebing bisa mencapai 170 derajat, ditambah hujan deras dan hutan yang rapat. Evakuasi baru bisa selesai Rabu malam,” ungkap Yudhi.
Saat ini, seluruh korban berada di RS Bhayangkara Banjarmasin untuk proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Kalsel. Lima korban lebih mudah dikenali, sedangkan tiga lainnya perlu pemeriksaan forensik dengan mencocokkan data keluarga.
KNKT masih melakukan investigasi penyebab jatuhnya heli.
“Dengan ditemukannya black box, kami berharap penyebab kecelakaan segera terungkap,” tutup Yudhi. (nw)