NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Kondisi banjir di Pemurus Dalam menghambat aktivitas belajar mengajar di sektor pendidikan.


Hal ini membuat beberapa sekolah terpaksa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan alasan keamanan bagi siswa.



Misalnya Kelompok Bermain-Taman Kanak-Kanak Islam Tahfidz Qur’an (KB-TKITQ) dan Sekolah Dasar Islam Tahfidz Qur’an (SDITQ) Imam Syafi’i milik Yayasan Al Umm Banjarmasin yang baru saja melaksanakan PJJ.

Menurut Humas Yayasan Al Umm Banjarmasin, Alfian Yusri, keputusan itu diambil lantaran halaman sekolah yang sudah tergenang banjir.

“Per hari ini kita melakukan PJJ karena terdampak banjir,” kata Alfian.

Selain itu Ia menambahkan, pertimbangan lain diadakannya PJJ ialah sulitnya akses orang tua saat mengantar anaknya ke sekolah.
“Karena mereka harus melewati titik-titik yang dalam saat menuju kesini,” jelas Alfian.
Kemudian dijelaskan oleh Alfian, adapun sistematika pelaksanaan PJJ yaitu memanfaatkan aplikasi meeting online dan sisanya pembagian tugas dari guru ke murid.
“Bisa melalui Zoom Meeting atau ada juga tipenya guru memberikan tugas terus dikerjakan oleh murid di rumah melalui pengawasan orang tua,” terangnya.

Lalu disampaikan olehnya, beberapa sekolah di sekitarnya juga menerapkan PJJ sejak dilanda banjir.
“Di sekitar sini memang melaksanakan PJJ, misalnya SMPN 19 Anggrek Banjarmasin, terus SD disana samping Kelurahan Pemurus Dalam kabarnya melaksanakan PJJ karena bangunannya terdampak,” ungkap Alfian.
Dengan demikian, Alfian berharap kepada pemerintah agar lebih memperhatikan dan mencarikan solusi terhadap kondisi banjir di Banjarmasin Selatan dan Timur.
“Semoga bisa surut dan PTM (Pertemuan Tatap Muka) bisa dilaksanakan kembali dengan kondisi yang aman dan nyaman baik bagi siswa maupun orang tua yang mengantar,” pungkasnya.