NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Yayasan Pemulihan dan Rehabilitasi (YPR) Kobra menjalin kolaborasi strategis dengan Komunitas Pembina Disabilitas Teras Inklusi, dalam sebuah pertemuan audiensi yang digelar di YPR Kobra, Kamis (31/7/2025).
Pertemuan ini menjadi awal sinergi untuk mengembangkan program pendidikan, pemulihan, hingga pemberdayaan kaum disabilitas, khususnya di Kalimantan Selatan.

Ketua Teras Inklusi Faizah Abdiah mengungkapkan, pentingnya pendidikan berbasis komunikasi bagi penyandang disabilitas, terutama mereka yang memiliki hambatan pendengaran.

Salah satu fokus yang disorot yakni kebutuhan terhadap pembelajaran bahasa isyarat sebagai dasar dalam membangun interaksi sosial.

“Komunikasi adalah kunci, banyak dari teman-teman disabilitas yang tidak memahami bahasa orang dengar, sehingga kesulitan menjalin hubungan sosial. Hal ini bisa berdampak pada psikologis mereka,” ungkapnya.

Selain soal komunikasi, Faizah juga menyoroti persoalan serius terkait penyalahgunaan narkoba dikalangan disabilitas. Ia menyebut, kurangnya pengetahuan tentang bentuk dan bahaya narkoba membuat sebagian dari mereka rentan terjerumus dalam pergaulan yang salah.
“Mereka tidak tahu narkoba itu seperti apa, dan akhirnya terpengaruh oleh lingkungan. Jika satu terjerumus, bisa menjalar ke komunitas disabilitas lainnya,” sebutnya.
Ketua YPR Kobra Ardian Noverdi Pratama menyambut baik kerja sama ini. Dikatakannya, setidaknya ada tiga bentuk kolaborasi yang akan dikembangkan bersama Teras Inklusi.
Diantaranya peningkatan kapasitas SDM dalam memahami bahasa disabilitas (GBI), edukasi pencegahan narkoba dan program pemulihan karakter bagi penyandang disabilitas yang pernah terjerat kasus narkotika.
“Kami memiliki program pemangkasan dan pembentukan karakter bagi kaum disabilitas, khususnya yang masuk kategori recovery addict. Teras Inklusi adalah mitra tepat karena visi dan orientasinya sejalan,” katanya.
Ardian menambahwakan bahwa kedua lembaga ini berkomitmen untuk memperluas jangkauan edukasi dan layanan sosial yang ramah disabilitas.
“Harapannya tidak hanya mendampingi mereka yang terdampak, tapi juga membentuk lingkungan sosial yang inklusif dan memahami kebutuhan kaum disabilitas secara menyeluruh,” pungkasnya. (nw)