NEWSWAY.CO.ID, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan membuktikan keseriusannya dalam pelaksanaan program inklusi.
Tujuan utamanya, untuk memastikan Anak-anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memperoleh hak yang sama dalam mengenyam pendidikan.
Keseriusan itu dibuktikan Pemkot Banjarbaru dengan melakukan studi tiru ke Kota Yogyakarta, Jumat (13/12/2024).
Tak tanggung-tanggung, Wali Kota Banjarbaru, HM Aditya Mufti Ariffin memimpin langsung pelaksanaan studi tiru tersebut.
“Banjarbaru sudah punya Unit Layanan Disabilitas (ULD). Tentunya kita ingin mengimplementasikan program-program inklusi Kota Yogya di Banjarbaru,” tegas Aditya di sela kunjungan.
Aditya menyebut, kunjungan ini merupakan yang kedua dilakukan pihaknya, ia juga mengatakan kalau Kota Yogya menjadi tempat Banjarbaru melakukan studi tiru lantaran layanan disabilitas di bidang pendidikan daerah ini sudah sangat bagus.
“Di sini sistemnya berjalan baik, jadi kita belajar. Terutama, terkait cara penanganan ABK, langkah asesmen yang harus dilakukan serta bagaimana mendidik guru sebagai pendamping ABK,” imbuh Aditya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Soetoyo menambahkan, Kota Yogya merupakan daerah yang paling konsisten menangani ABK.
Pihaknya lantas menduplikasi program-program yang dijalankan Kota Yogya demi memperjuangkan hak Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PDPD) di Banjarbaru.
“ULD kita sudah terbentuk 2023, jadi bisa powerfull tangani ABK. Target kami 2026 sudah action lebih kuat,” ucapnya.
Dedy menyebut, jumlah ABK di Banjarbaru saat ini berkisar 700 orang, karenanya, penguatan program inklusi sangat penting dilakukan demi mengoptimalkan pendidikan bagi mereka.
