NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Polres Banjarbaru memastikan bahwa mayat seorang remaja perempuan dengan inisial IQN berusia 16 tahun yang ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Jalan Dahlia Raya I Komplek Benawa Indah Lestari No 107, Kelurahan Sei Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, pada Selasa (4/02/2025) murni bunuh diri.

“Dari hasil olah TKP, pemeriksaan saksi, dan visum dokter di RS Idaman Banjarbaru, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini adalah bunuh diri. Sebab tidak ditemukan indikasi tindak pidana,” jelas Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kasi Humas IPDA Kardi Gunadi Selasa malam.


Korban merupakan salah satu siswi sekolah di Banjarbaru, pada saat kejadian orang pertama yang menemukan adalah ibunya dengan kondisi tergantung di dapur.

“Dari keterangan, ibunya sendiri yang menemukan pertama, setelah selesai pemeriksaan jenazah di bawa ke Kandangan untuk dimakamkan,” tambahnya.

Menurut keterangan saksi, ibu korban baru pulang dari dokter gigi sekitar pukul 17.30 WITA dan mendapati rumah
dalam keadaan terkunci dari dalam.
Setelah memanggil korban namun tidak mendapat respons, ia memutuskan
untuk mendobrak pintu.
“Saat mencari korban, ia menemukan putrinya dalam keadaan tergantung dengan seutas tali nilon berwarna biru di dapur Ibu korban yang panik langsung meminta bantuan kepada Hamdan Juliyanus Bere (23), seorang mahasiswa yang saat itu berada di dalam rumah,” jelasnya.
Dari keterangan Kardi keduanya yang kemudian menurunkan korban dan segera meminta pertolongan warga untuk menghubungi ambulans.
“Saat diperiksa oleh warga, korban
dinyatakan telah meninggal dunia, kejadian ini pun langsung dilaporkan ke pihak kepolisian,” tambahnya.
Lebih jauh, menurut Kardi, korban ditemukan memakai kaos biru lengan pendek dan celana jeans biru tua.
Kemudian terdapat luka lebam menghitam di leher korban, diduga bekas jeratan tali Sebuah kursi besi berwarna hitam ditemukan di dekat korban.
“Sedangkan di atas meja makan terdapat empat kursi plastik yang disusun bertumpuk
Sebuah tali nilon berdiameter 0,5 cm tergantung di rangka plafon dapur. Ponsel milik korban ditemukan di bawah kursi plastik, berisikan percakapan di WhatsApp antara korban dan temannya menunjukkan bahwa korban mengalami gangguan mental dan sempat mencoba bunuh diri sebelumnya,” ucapnya.
Lebih jauh, Kardi mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan bukti yang ditemukan, korban diketahui telah mengalami gangguan kesehatan mental selama dua tahun terakhir.
Ia rutin menjalani perawatan di rumah sakit jiwa dan sering mendapat bisikan untuk mengakhiri hidupnya, selain itu, korban juga tengah menghadapi tekanan berat di sekolah.
“Ia merupakan panitia dalam kegiatan perayaan ulang tahun sekolah dan baru saja mengalami konflik dengan seniornya saat pertandingan futsal beberapa hari
sebelumnya. Salah satu saksi, Khaliza Gistia (16), Ketua OSIS di sekolah korban, mengungkapkan bahwa korban terlihat tertekan setelah insiden tersebut. Bahkan, sebelum kejadian, korban sempat membeli tali nilon secara online, yang belakangan
diketahui digunakan untuk gantung diri,” tandasnya.