NEWSWAY.CO.ID, KOTABARU – Pemerintah Kabupaten Kotabaru menggelar Focus Group Discussion (FGD) Analisis Kajian Kebutuhan Pasca Bencana atau Jitupasna, sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketahanan wilayah dan merespons risiko bencana secara menyeluruh.
Kegiatan yang berlangsung di Kotabaru ini dihadiri oleh Wakil Bupati Syairi Mukhlis, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya perencanaan terpadu, terutama bagi wilayah pesisir dan kepulauan yang memiliki potensi besar namun juga rentan terhadap bencana.
“Melalui forum ini, kita akan bersama-sama mengidentifikasi kebutuhan dan menyusun langkah strategis pasca bencana yang komprehensif. Pendekatan ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam memperkuat ketahanan wilayah dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Syairi.
Wakil Bupati juga berharap kegiatan ini mampu menghasilkan rencana aksi konkret yang relevan dengan karakteristik daerah pesisir, dengan melibatkan kolaborasi antar pemerintah, akademisi, masyarakat, hingga sektor swasta.
FGD ini menghadirkan narasumber dari Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, serta BPBD Kabupaten Kotabaru. Peserta diskusi terdiri dari para camat, kepala seksi ketentraman dan ketertiban (kasi trantib), serta kepala desa se-Kabupaten Kotabaru.
Dengan pelaksanaan FGD ini, Pemkab Kotabaru menegaskan komitmennya untuk membangun sistem kesiapsiagaan yang terstruktur dan berkelanjutan dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
