Dinas Ketahanan Pangan Pulpis Gelar Gerakan Pasar Murah, Beras 5 Kg Dijual Segini

19 September 2025
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Rony Eka Candra, usai diwawancara. (Foto : Winda/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, PULANG PISAU – Dinas Ketahanan Pangan Pulang Pisau ( Pulpis) kembali menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) bekerjasama dengan Bulog Kapuas, menjual beras SPHP, di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Jumat (19/9/2025).

Kepala Dinas ketahanan Pangan Paridah Ernawati melalui Kepala Bidang Distribusi dan Vadangan Pangan, Rony Eka Candra menyampaikan, gerakan pasar murah ini dalam rangka menekan inflasi.

“Hari ini kita bekerjasama dengan Bulog Kapuas membuka gerakan pasar murah dengan komoditi beras SPHP sebanyak dua ton beras SPHP,” kata Rony.

~ Advertisements ~

Rony juga mengatakan, masyarakat bisa membeli beras yang dijual dengan harga 60 ribu per 5 kg, ia mengharapkan pasar murah, selain menekan inflasi dan juga menjaga daya beli masyarakat, juga sebagai langkah Dinas Ketahanan menjual beras dengan harga murah ditengah terjadinya kenaikan harga.

~ Advertisements ~

Peringkat Ke 7 Nasional Kenaikan Harga Beras.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan Pulang Pisau, harga beras mengalami kenaikan dalam Minggu kedua periode September 2025.

Tercatat ada 16 daerah di Indonesia yang mengalami kenaikan harga beras, dan Kabupaten Pulang Pisau berada di peringkat ke 7 Nasional.

Rony menyampaikan, meskipun mengalami kenaikan harga beras, Pulpis masih berada dalam posisi titik aman.

“Karena berdasarkan keputusan kepala badan pangan nasional, harga beras kita masih ada dibawah Harga Eceran Tertinggi,” kata Rony.

Sebagai respon atas kenaikan harga beras ini, juga menindaklanjuti surat Kemendagri lanjut Rony, Dinas Ketahanan Pangan Pulpis bekerjasama dengan Bulog Kapuas Gelar Pasar Murah.

Penyebab naiknya harga beras ujar
Rony bahwa informasi dari para petani, penyebabnya karena panen yang tidak maksimal.

“Informasi dari beberapa petani yang menanam beras lokal, mengalami panen kurang maksimal, sehingga picu kenaikan harga beras,” kata Rony.

Dijelaskan Rony, harga gabah yang ada di wilayah food estate, Rp 6000 sampai Rp 7000, sehingga berpengaruh pada harga beras di pasaran.

“Dengan adanya kenaikan harga gabah bagus bagi para petani akan mendapatkan keuntungan. Namun disisi lain dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil, semakin membuat daya beli beras masyarakat semakin berkurang,” tuntasnya. (nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog