NEWSWAY.ID, MARTAPURA BARAT – Produksi ikan asin di desa Sungai Batang, kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar mengalami penurunan sebagai imbas hujan deras dan banjir yang cukup lama, di beberapa wilayah Kabupaten Banjar.

Desa Sungai Batang RT.1 dikenal banyak menjual ikan kering dengan produksi lumayan berlimpah.

Namun, kali ini para penjual terpaksa menurunkan produksinya lantaran aktivitas pengolahan ikan kering terganggu banjir dan hujan.

Seperti yang diungkapkan pedagang ikan asin Hairiyah, bahwa produksi ikan asin dan kerupuk ikan yang dijualnya anjlok.
“Mulai bulan Januari kemarin sejak banjir, pembeli ikan kering sepi dan saya juga mengurangi produksi ikan kering,” ujar Hairiyah, pada Minggu (2/4/2023).
Ibu dua anak itu mengaku, terpaksa menurunkan produksi kerupuk dan ikan asin karena memprioritaskan rumah terlebih dahulu, kerena air masuk ke dalam rumah berhari-hari.
“Produksi ikan asin hanya 5 kilogram sehari dari sebelumnya normal 20 kilogram, terpaksa kami memprioritaskan rumah terlebih dahulu kerena air masuk ke dalam rumah berhari-hari,” ungkap Hairiyah.

Tak sampai disitu, omzetnya pun sangat turun, biasanya saat kondisi normal sehari Rp700 ribu, kemudian saat banjir dan hujan hanya Rp50 ribu sehari.
Adapun, harga ikan asin yang dijual Hairiyah per kilonya yaitu Ikan Sapat Rp50 ribu, ikan Gabus Rp100 ribu, ikan Papayu Rp65 ribu, ikan Pepes Rp25 ribu, dan satu kotak ikan Seluang Rp25 ribu.
Hairiyah menambahkan, selain turunnya produksi ikan asin, ia juga terpaksa tidak lagi memproduksi kerupuk nasi yang seharga Rp5 ribu per bungkus lantaran perlu cuaca panas untuk mengawetkannya.
Bukan hanya Hairiyah, hal sama juga dirasakan Sabariah warga Desa Sungai Batang RT 1, Martapura Barat yang terpaksa harus bersabar, lantaran ikan asin yang dijualnya jua mengalami sepi pembeli akibat jalan Martapura Barat terendam banjir.
“Mulai bulan Januari kemarin sejak banjir tidak lagi memproduksi kerupuk ikan karena cuacanya tidak mendukung, selain itu ikan asin sepi pembeli karena orang yang melintas di Jalanan Martapura Lama sunyi akibat banjir,” pungkasnya.