NEWSWAY.ID BANJARMASIN – Forum diskusi antara Anies bersama ratusan pemuda yang mayoritasnya mahasiswa disajikan dalam acara yang berjudul ‘Desak Anies’, dalam kesempatan tersebut, salah satu mahasiswa bernama Sunir menanyakan tentang IKN (Ibu Kota Nusantara).


Kemudian Capres nomor urut 1 itu pun menjawab Indonesia memiliki masalah-masalah darurat yang perlu segera ditangani, oleh karena itu dana ratusan triliun untuk IKN sebaiknya digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang lebih penting.


“Ada anggaran empat ratus sekian triliun, mau dipakai untuk satu titik yang dimanfaatkan oleh aparat pemerintah, disaat rakyat kita hari ini membutuhkan tambahan puskesmas, sekolah, jadi bukan soal IKN nya, ini anggaran kita mau dipakai untuk apa sekarang, hari ini kita masih punya PR banyak, yang pada waktu sekarang urgent untuk diselesaikan,” tegas Anies.

Lalu Anies mengutarakan nasib guru honorer yang saat ini tidak bisa diangkat karena dana yang tidak mencukupi.

“Guru honorer kita belum diangkat karena anggarannya kurang, kenapa anggaran itu tidak dipakai untuk mengangkat guru-guru honorer kita,” sambungnya.
Perwakilan Ikatan Mahasiswa Banjarmasin, Nur Aini, turut menanyakan perihal pendidikan, menurutnya sebagai mahasiswa di bidang pendidikan, banyak orang yang enggan jadi guru dikarenakan gaji yang tidak sesuai.
“Gaji atau honorer yang ada di Indonesia itu mungkin tidak sesuai dengan rata-rata, bagaimana bapak menghadapi tentang gaji honorer yang sudah bertahun-tahun lamanya pendidikan di Indonesia mungkin akan mengalami ketertinggalan di banding negara lain,” tanya Aini.
Anies mengatakan akan ada proses pengangkatan sehingga ada kejelasan mengenai gaji para honorer.
“Akan dilakukan proses untuk mereka bisa diangkat sehingga mereka memiliki gaji yang jelas, ketika berbicara tentang pengangkatan ada proses, tidak mungkin bisa diangkat semua dalam satu tahun,” kata Anies.
Dia menambahkan kesejahteraan guru di Indonesia terbilang sangat terbatas, menurutnya jika ingin pendidikan maju maka guru harus diberikan penghargaan yang sesuai.
“Kita bilang ingin pendidikan Indonesia maju, bagaimana kita berharap itu maju kalau kita tidak mau memberikan penghargaan yang layak supaya guru tenang di rumah, dia tidak perlu mencari sampingan-sampingan karena sebagai guru dia bisa konsentrasi untuk mendidik, kebutuhannya terpenuhi,” bebernya.
Terakhir Anies menyoroti tentang adanya ketimpangan kebijakan antara sekolah swasta dan negeri, bagi dia, swasta juga berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Mereka yang berada di swasta harus mendapatkan bantuan juga dari pemerintah supaya swasta juga maju karena salah satu ketidakadilan yang sekarang kita lihat ketidakadilan kebijakan antara negeri dan swasta seakan-akan swasta itu tidak mendidik anak-anak Indonesia,” Jelas Anies.