Dinas Ketahanan Pangan Akan Turun Lapangan, Cek Keberadaan Penjualan Beras Oplosan

Kepala Dinas Ketahanan Pulpis Paridah Ernawati usai diwawancara. ( Foto : Winda/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, PULANG PISAU – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pulang Pisau bersama tim satgas ketahanan pangan beremcana akan turun ke lapangan untuk mengecek, apakah ada penjualan beras oplos atau tidak.

~ Advertisements ~

Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Pulpis, Paridah Ernawati menyampaikan, sampai saat ini masih belum ada laporan atau adanya informasi di Pulpis ditemukan ada penjualan beras yang sudah dioplos atau tidak.

~ Advertisements ~

“Tapi alhmdulilah di Pulang Pisau kita masih nihil, tidak ada laporan masyarakat ataupun yang menemukan bahwa beras oplosan itu ada di Pulang Pisau,” kata Paridah, Kamis (7/08/2025).

~ Advertisements ~

Untuk mengatahuinya, lanjut Paridah perlu ada pengujian, penelitian laboratorium ketahui oplos beras dari medium menjadi premium.

‘Itupun ada kriterianya baru bisa uji laboratoriumnya. Pasti kami akan turun, tapi tidak bisa turun sendiri karena inikan melibatkan beberapa dinas melalui Satgas ketahanan pangan, TNI dan Polri, nanti kita turun,” ujar Paridah.

Sementara itu, Kepala Bidang kabid distribusi dan cadangan pangan Rony Eka Candra menyampaikan, kemungkinan beras SPHP adalah beras paling murah harganya karena ada subsidi dari pemerintah pusat.

Sehingga menurutnya beras SPHP yang kemungkinan dioplos, dicampur atau diganti kemasannya menjadi beras premium sehingga harganya menjadi beras premium.

“Kalau dari sisi kami di ketahanan pangan terkait bidang konsumsi dan ketahanan pangan biasanya mengambil sampel apakah pangan itu berbahaya atau tidak aman juga terkait mutu keamanannya,” kata Rony.

Artinya, lanjut Rony pihaknya mengambil sampel untuk pengecekan sebagai dasar mengetahui residunya, pestisida atau zat berbahaya lainnya.

“Kalau yang lagi tren saat ini kan terkait pencampuran beras murah dijadikan beras mahal. Pada intinya beras yang sama-sama aman dikonsumsi,” ujarnya.

Menurut Rony beras yang dijual di supermarket itu beras premium, beras Jawa. Kalau beras lokal dioplos malah rugi karena beras lokal harganya mahal duluan.

“Jadi kita menduga beras SPHP yang dimanfaatkan oleh oknum, untuk dijual dengan harga premium,” pungkas Rony.(nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog