Strategi dan Kolaborasi Dinas Lingkungan Hidup Kalsel Demi Sungai Martapura yang Asri

30 Desember 2024

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Sungai Martapura bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI.

~ Advertisements ~

Acara ini berlangsung pada Senin (30/12/2024) di Gedung Auditorium Dr. KH. Idham Chalid, Banjarbaru, pukul 08.30 WITA.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Dalam pembukaan rapat, Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan, Ir. Roy Rizali Anwar, ST., MT., mewakili Gubernur, mengajak seluruh pihak untuk bersinergi menyelesaikan permasalahan Sungai Martapura.

~ Advertisements ~

“Saya mengajak semua pihak lintas sektor untuk menguatkan kolaborasi dan sinergi guna menyelesaikan persoalan Sungai Martapura secara bersama-sama dan konsisten,” ungkapnya.

~ Advertisements ~

Sungai Martapura merupakan sumber kehidupan utama bagi masyarakat Kalimantan Selatan, menyediakan air bersih untuk konsumsi dan perairan pertanian. Namun, aktivitas di sekitar sungai menjadi salah satu penyebab turunnya kualitas air akibat pencemaran.

Dalam beberapa tahun terakhir, upaya pengendalian pencemaran membuahkan hasil signifikan.

Dari 24 titik pantauan di Sungai Martapura, sebanyak 19 titik menunjukkan penurunan nilai indeks pencemaran pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Melalui Sekda, Gubernur memberikan apresiasi atas pencapaian ini.
“Program Sungai Martapura Asri yang dimulai sejak 2021 telah menghasilkan dampak nyata, dengan penurunan indeks pencemaran di 19 dari 24 titik pantauan. Saya memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras,” kata Roy.

Plt Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc., menekankan pentingnya strategi dan kolaborasi dalam menjaga kebersihan Sungai Martapura.

“Kita perlu strategi penyelesaian persampahan agar tidak masuk ke sungai. Jika sungai tidak tercemar, pariwisata bisa berkembang, orang menjadi nyaman, dan permukiman lebih tertata,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah pusat akan terus mendukung daerah melalui sharing perspektif dan evaluasi sistem untuk mengatasi masalah persampahan.

Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat mewujudkan visi Sungai Martapura yang bersih, nyaman, dan asri, sekaligus mendukung kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

Tinggalkan Balasan