Update Kahutla : BPBD Banjar Catat Luas Lahan Terbakar Capai 70 Hektare, Titik Hotspot Menurun

11 September 2025
BPBD Banjar saat proses pemadaman api karhutla (Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, MARTAPURA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar terus melakukan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meski intensitas hujan mulai terjadi di sejumlah wilayah. Hingga September 2025, tercatat sekitar 70 hektare lahan terbakar di Kabupaten Banjar.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Daryanto mengatakan, meski curah hujan sesekali turun, saat ini daerah masih berada pada musim kemarau. Kondisi panas beberapa hari berturut-turut masih berpotensi memicu munculnya titik api.

“Puncak kemarau diprediksi pada Agustus hingga Oktober. Walaupun ada hujan, ketika panas berlangsung beberapa hari, tetap muncul karhutla. Jadi kita tetap waspada,” ucapnya saat ditemui di BPBD Banjar, Rabu (10/09/2025).

Untuk memperkuat pengendalian, BPBD Banjar menyiagakan pos induk di Martapura Barat dan pos lapangan di empat titik, yakni Cintapuri, Sungai Tabuk, Beruntung Baru serta kawasan Tahura Sultan Adam. Pos ini berfungsi sebagai pusat pantauan sekaligus respon cepat terhadap potensi kebakaran.

Yayan menyebut, jumlah titik panas atau hotspot di Kabupaten Banjar cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data terakhir, terdapat sekitar 70 titik hotspot yang tersebar, terutama di wilayah lahan datar dan kawasan pertanian seperti Kecamatan Simpang Empat, Mataraman, Cintapuri dan Martapura Barat.

“Luas lahan yang terbakar tahun ini sekitar 60–70 hektare. Angka itu relatif rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Namun tetap perlu kewaspadaan,” katanya.

Menurutnya, meskipun status siaga darurat karhutla ditetapkan hingga Oktober, evaluasi penanganan akan terus dilakukan melihat perkembangan kondisi cuaca.

BPBD Banjar juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dalam pengelolaan pertanian.

“Kami minta masyarakat tetap waspada. Jangan membakar lahan, karena risiko kebakaran di musim kemarau ini masih tinggi,” tegas Yayan.

Dengan langkah siaga dan pengawasan yang diperketat, diharapkan potensi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Banjar dapat ditekan seminimal mungkin hingga musim penghujan tiba.(nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog