NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Tim Air Santri 01 sukses menunjukkan kekuatannya dalam ajang Bupati Race Lomba Dayung Ba Enam yang digelar di Desa Murung Kenanga, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, pada Minggu sore (18/8/2024).
Berkat kekompakan dan koordinasi yang solid, tim tuan rumah berhasil meraih gelar juara pertama dalam perlombaan ini.
Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al Habsyi, yang turut menyaksikan partai final, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya lomba ini, yang diadakan sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi ke-74 Kabupaten Banjar dan HUT ke-79 Republik Indonesia.
“Lomba ini sangat menarik, meski saya melihat beberapa babak penyisihan memakan waktu yang cukup lama. Saya menyarankan agar para peserta yang menang di babak penyisihan bisa ditarik menggunakan speedboat untuk mempersingkat waktu,” ungkap Habib Idrus.
Ia juga berharap agar lomba dayung dengan jarak tempuh 425 meter ini bisa menjadi agenda tahunan yang melibatkan seluruh wilayah di Kalimantan Selatan.
Ketua pelaksana lomba, Khairuddin, mengungkapkan bahwa ajang ini merupakan momen penting untuk menjalin silaturahmi antarpecinta dayung.
Lomba ini diikuti oleh 44 tim dari empat kecamatan, yaitu Kecamatan Aluh-Aluh, Sungai Tabuk, Martapura Barat, dan Martapura Kota.
“Awalnya, sebanyak 76 tim mendaftar untuk ikut serta, namun hingga akhir, hanya 44 tim yang dapat dipastikan berkompetisi,” jelas Khairuddin kepada media.
Ia juga merinci kategori hadiah yang diberikan, yaitu juara 1 hingga 4, serta hadiah hiburan untuk kategori 1 dan 2.
“Untuk juara pertama, hadiah yang diberikan senilai Rp 7,4 juta, juara kedua Rp 3 juta, juara ketiga Rp 2 juta, dan juara keempat Rp 1,5 juta. Hadiah hiburan kategori satu diberikan kepada empat tim, masing-masing Rp 200 ribu, dan hiburan kategori dua untuk delapan grup, masing-masing Rp 150 ribu,” rinci Khairuddin.
M Aliansyah (19), salah satu peserta dari grup Air Santri 01 yang meraih juara pertama, mengaku bahwa persiapan yang dilakukan timnya cukup matang, dengan latihan intensif selama satu bulan sebelum perlombaan.
“Perjuangan teman-teman dari garis start hingga finish sangat memuaskan, meski sempat terjadi sedikit selisih paham antar anggota tim,” ujarnya.
Aliansyah berharap agar para pecinta dayung di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Banjar, semakin giat berlatih, sehingga tradisi lomba dayung dengan jukung (perahu tradisional) di daerah ini dapat semakin berkembang dan maju.
