NEWSWAY.ID, KULON PROGO – Dua kalurahan di Kulon Progo, DIY yakni Sukoreno dan Sentolo ditetapkan sebagai lokasi khusus (lokus) program Percepatan Penurunan Stunting 2025.

Hal ini terkait dengan upaya Pemkab Kulon Progo dalam menurunkan angka stunting di wilayah setempat.


Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kulon Progo, DIY, Triyono mengatakan, intervensi pencegahan dan penurunan stunting terus dilakukan secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di lingkungan pemkab.
Upaya ini disesuaikan dengan target pemerintah pusat dalam penurunan prevalensi stunting nasional tahun 2024 sebesar 14 persen.
“Dengan intervensi serentak pada Juni 2024, di Kulon Progo dapat tercapai 10,48 persen,” kata Triyono dalam acara Diseminasi Hasil Pengukuran dan Publikasi Data Stunting Kabupaten Kulon Progo Tahun 2024 di Hotel Novotel YIA Kulon Progo, DIY, Kamis (5/9/2024).
Triyono menyebut, tahun ini ada 10 kalurahan yang menjadi lokus penurunan stunting Kulon Progo, DIY. Seluruhnya tersebar di enam kapanewon yaitu Samigaluh, Kokap, Panjatan, Temon, Girimulyo dan Lendah.
Hasilnya, pencapaian prevalensi stunting terendah pada 2024 yakni di Kalurahan Pengasih dengan prevelensi 2,48 persen, Kalurahan Wahyuharjo Lendah dengan prevelensi 2,11 persen dan Kalurahan Tanjungharjo Nanggulan dengan prevelensi 3,08 persen.
Upaya pencegahan kemudian dilakukan secara preventif dan integratif, mencakup intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif melalui delapan aksi konvergensi intervensi.
“Selain itu, intervensi juga dilakukan dengan upaya penyediaan kualitas sanitasi, lingkungan bersih dan infrastruktur. Perlu dipahami, pencegahan stunting bukan hanya tugas bidang kesehatan saja, tetapi seluruh pihak demi mewujudkan generasi penerus yang sehat dan cerdas,” kata Triyono.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Setda Kulon Progo, DIY, Jazil Ambar Was’an menjelaskan, angka stunting Kulon Progo berdasar pengukuran serentak 2024 masih terendah di DIY. Namun, Pemkab Kulon Progo tetap mendorong pelaksanaan kebijakan Percepatan Penurunan Stunting (PPS).
“Sasaran dan indikator sasaran PPS juga telah ditetapkan,” tegasnya.