Terima Dana Insentif Rp 5,7 Milyar, Kota Banjarmasin Siap Tuntaskan Kasus Stunting

5 September 2024
Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor saat menerima dana insentif Rp5,7 Miliar dari Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. (Foto : Prokom Banjarmasin/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin kembali mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat yakni berupa dana insentif sebesar Rp5,7 Miliar atas perannya dalam menurunkan angka stunting.

~ Advertisements ~

Penyerahan dana tersebut dilakukan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin kepada Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor di Aula Sekretariat Negara, pada Rabu (4/9/2024).

~ Advertisements ~

“Jadi kita dapat intensif dari pemerintah untuk Banjarmasin kita mendapatkan kurang lebih Rp 5,7 miliar, mudah-mudahan ini menjadi apresiasi bagi kita Kota Banjarmasin karena telah mendapatkan intensif tahun 2024” kata Arifin.

~ Advertisements ~

Kemudian, la berharap tambahan dana tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk terus menekan angka stunting di Kota Seribu Sungai sekaligus mewujudkan program Indonesia emas tahun 2045.

~ Advertisements ~

Sementara itu, Ma’ruf Amin mengimbau semua kepala daerah di Indonesia agar percepatan penurunan angka stunting segera dilakukan dalam rangka membebaskan anak dari stunting.

Oleh karena itu, Wapres meminta agar kepala daerah agar konsisten dalam melanjutkan program penurunan stunting.

“Peran pemimpin mempengaruhi hasil yang dicapai setiap periode,” ungkap Ma’ruf Amin.

Tak hanya itu, Ma’ruf Amin juga berpesan, evaluasi dari program-program yang dilakukan sebelumnya bisa menjadi acuan untuk perbaikan program kedepan.

“Komitmen kepemimpinan di pusat dan daerah harus terus dipertahankan, dan tajam intervensi, penyediaan data kelompok sasaran yang lebih akurat, pemantauan secara berkala,” jelas Wapres.

Terakhir, menurutnya sebagian masyarakat sekarang ini masih keliru dalam memahami stunting, oleh karena itu, dirinya menginginkan agar kepala daerah memberikan sosialisasi terkait pemahaman stunting yang benar kepada masyarakat.

“Pemahaman yang benar adalah titik awal untuk melakukan intervensi yang tepat sasaran,” pungkas Ma’ruf Amin.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog