NEWSWAY.CO.ID, BARABAI – Setelah sempat melalui proses perizinan yang cukup panjang, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhajirin Kalimantan Selatan akhirnya beroperasi. Lembaga pendidikan ini berlokasi di Desa Pemangkih Seberang, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Ketua STAI Muhajirin, Zaki MPd mengungkapkan, izin pendirian kampus ini mulai diurus sejak 2022. Namun, proses tersebut sempat terhenti karena menemui kendala.
“Sekitar setahun lebih baru dibuka kembali, sehingga kami mulai bergerak lagi pada Januari 2025. Alhamdulillah akhirnya izin keluar,” ujarnya kepada newsway.co.id, Jumat (15/8/2025).
STAI Muhajirin berada di bawah naungan Yayasan Gotong Royong Muhajirin. Yayasan ini sebelumnya telah mengelola berbagai lembaga pendidikan, mulai dari TK hingga perguruan tinggi, termasuk Pesantren Muhajirin dan Pesantren Rahmatul Ummah di Desa Tubau.
Zaki menjelaskan, pendaftaran mahasiswa baru STAI Muhajirin dibuka mulai 15 Agustus hingga 15 September 2025. Lembaga yang dipimpinnya mengusung visi ‘menjadi sekolah tinggi terkemuka tahun 2040 yang mampu melestarikan paham ahlusunnah waljamaah, dapat mengintegrasikan sikap ilmuwan dan keulamaan, serta aspek keilmuan dan kemanusiaan dalam kerangka keislaman’.
STAI Muhajirin hadir dengan dua program studi unggulan, yaitu S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan S1 Ekonomi Syariah. Menurut Zaki, kedua program studi ini menjadi daya tarik tersendiri.
“PGMI merupakan program baru di HST dan jurusan Ekonomi Syariah juga masih jarang di perguruan tinggi. Kami membuka jurusan tersebut karena prospek dan kebutuhannya tinggi,” jelasnya.
Saat ini fasilitas kampus masih dalam tahap pembangunan dan penyempurnaan. Meski begitu, Zaki memastikan kegiatan pembelajaran sudah siap dilaksanakan.
“Insyaallah untuk pembelajaran sudah siap,” tegasnya.
Keunikan STAI Muhajirin terletak pada basis pendidikan pesantren. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan pembelajaran akademik, tetapi juga diajarkan kitab kuning.
“Ini menjadi kelebihan tersendiri, terutama untuk alumni pondok pesantren Ibnul dan Muhajirin,” kata Zaki.
Terkait kerja sama dengan pihak lain, STAI Muhajirin untuk sementara masih berjalan secara mandiri.
“Biasanya bekerja sama dengan perguruan tinggi terdekat. Untuk saat ini belum ada, tapi nanti akan kami kembangkan,” ujarnya.
Zaki juga menyampaikan pesan pentingnya pemerataan pendidikan.
“Pendidikan itu di mana pun sama saja pentingnya. Lokasi kampus bukan ukuran, yang penting adalah kualitas pembelajaran,” pungkasnya. (nw)
