NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Di tengah gempuran modernisasi, Sanggar Seni dan Budaya Nansarunai hadir sebagai pelestarian budaya dari Dayak Dusun Ma’anyan. Sanggar ini menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk mengenal dan mencintai seni tradisi leluhur.


Ketua PIPAKATAN DAYAK DUSUN MA’anya (PDDM) Banjarbaru Rempil S mengungkapkan, sanggar ini didirikan sebagai wadah pelestarian seni dan budaya Dayak Dusun Ma’anyan.
“Kalau sanggar ini pertama untuk budaya dan seni, ada tarian tradisional misalnya tari giring-giring, tari bawo, tari dadas, tari bahalai, dan tarian dadar. Pelestarian budaya tujuannya untuk wadah anak-anak muda,” ujarnya.



Sanggar ini terbuka bagi semua kalangan usia, mulai dari anak-anak SD hingga dewasa. “Anggota dari umuran SD sampai dewasa. Kita tampung yang punya minat atau bakat menari,” imbuh Rempil.
Selain seni tari, Sanggar Nansarunai juga melestarikan budaya dalam bentuk lain, seperti makanan tradisional, upacara adat, hukum perkawinan, dan pembuatan miniatur tradisional.


“Untuk budayanya, seperti pelestarian makanan seperti wadai, kemudian upacara, ada hukum perkawinan. Lalu miniatur tradisional,” jelas Rempil.
Sanggar yang beranggotakan asli Dayak dan Dusun Ma’anyan, termasuk yang berasal dari Kalimantan Tengah ini, akan turut serta memeriahkan festival seni dan pawai budaya 2025 di Lapangan Murdjani Banjarbaru.


“Sanggar kami ini dari Dayak dan Dusun Ma’anyan. Mehimpun anak-anak dari Kalteng,” kata Rempil.
Dalam festival tersebut, Sanggar Nansarunai akan menampilkan berbagai kegiatan, mulai dari tarian, pawai budaya, hingga pameran. Mereka juga akan membuka stan yang menjual berbagai pernak-pernik khas Kalimantan Tengah, seperti kain, baju, bakul, dan minyak urut Dayak.




“Ikut serta di festival seni pawai budaya 2025 di Lapangan Murdjani Banjarbaru. Yang ikut tarian, terus ikut pawainya. Kemudiannya meramaikan stan pameran. Selain pondok tradisional dan peralatan berladang. Jual pernak-pernik khas Kalteng. Ada kain baju. Ada bakul-bakul. Minyak urut Dayak juga,” terangnya.
Pada festival nanti, Sanggar Nansarunai akan menampilkan tarian dengan tema berladang yang dibalut dengan seni tari khas Kalimantan Tengah, seperti tari dadas dan bahalai.
“Saat festival menampilkan tarian dengan tema berladang dengan dibalut tarian seni dari Kalteng. Ada dadas bahalai. Tarian yang digabung dengan tema,” pungkas Rempil. (nw)