NEWSWAY.ID, PULANG PISAU – Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pulang Pusau masih mengalami kenaikan hingga Febuari 2024.

Banyak masyarakat yang merasa resah dengan tingginya angka kasus DBD, hingga meminta kepada Dinas Kesehatan Pulang Pisau melakukan fogging di wilayah yang kasus DBD dinilai tinggi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pulang Piaau, dr H Jamil Muslim menyampaikan foging ternyata bukan solusi yang baik untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti.

“Pengasapan atau fogging bukanlah cara ampuh untuk memutus rantai nyamuk penyebab DBD. Sebab, fogging hanya mematikan nyamuk dewasa, sementara jentiknya tidak mati,” terang Jamil saat ditemui di kantornya Senin (19/2/24).

Jamil justru mengatakan, fogging memiliki dampak yang cukup berbahaya bagi kesehatan.
Pasalnya menurut dia, dalam asap fogging terdapat banyak polutan (zat pencemar) yang dapat mencemari makanan, air minum dan lingkungan rumah.
“Jadi, setelah pelaksanaan fogging dapat mengganggu kesehatan warga baik secara langsung maupun tidak langsung,” tambahnya.
Jamil juga menghimbau kepada masyarakat yang lebih utama dilakukan dalam pencegahan terjangkitnya DBD adalah dengan melakukan 3 M.
“Solusi terbaik dalam pencegahan terjangkitnya DBD yang utama adalah peran keluarga, salah satunya dengan menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti,” tandasnya.
Ia juga membeberkan dari data yang tercatat di Dinas Kesehatan Pulang Pisau hingga Minggu (18/2/24) , angka kasus DBD telah menyentuh angka 107 kasus.
Bahkan dari kasus tersebut Dinas Kesehatan memang sudah mencatat jumlah kematian mencapai tiga kasus.
Sementara itu Oni (38 tahun) salah satu warga Desa Anjir Pulang Pisau saat diwawancarai mengatakan belum merasa tenang jika belum dilakukan fogging.
“Saya rasa penting sekali melakukan fogging untuk membasmi nyamuk demam berdarah, karena saat ini banyak anak – anak kena demam berdarah. Kami belum merasa tenang kalau tidak dilakukan fogging,” tegasnya.
Oni justru tidak mengetahui kalau fogging berdampak pada kesehatan, sebab menurut pemerintah tidak melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Tidak ada pemberitahuan atau sosialisasi kepada masyarakat bahwa fogging bukan solusi yang utama dalam membasmi demam berdarah. Kami berharap kepada pemerintah supaya diadakan sosialisasi kepada masyarakat supaya kami tau,” tegasnya.
[…] BANJARBARU – Penderita hipertensi di Kota Banjarbaru ternyata saat ini cukup mengkhawatirkan, dari data […]
[…] BANJARBARU – Pasien Demam Derdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti di Kota […]
[…] MARTAPURA – Salah seorang anak yang tinggal RT 06 Desa Sungai Pinang Lama, Kecamatan Sungai Tabuk […]