NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bergerak cepat menghadapi datangnya musim kemarau 2025. Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) virtual yang digelar Selasa (3/6/2025), Kalsel menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan lahan pertanian, memperkuat sistem irigasi, dan memaksimalkan pompanisasi demi mendukung target swasembada pangan nasional.
Rakornas yang berlangsung di Command Center Setda Provinsi Kalsel, Banjarbaru, dihadiri jajaran menteri, termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertanian, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kalsel sendiri diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Hatimah.

“Kita diminta tidak hanya siap secara teknis, tapi juga strategis. Setiap daerah harus memastikan jaringan irigasi berfungsi optimal dan pompa air yang sudah disalurkan benar-benar dimanfaatkan petani. Ini kunci menghadapi musim kemarau sekaligus menambah luas tanam,” ujar Husnul, mewakili Wakil Gubernur Kalsel Hasnuryadi Sulaiman.


Pemerintah pusat juga mendorong agar seluruh daerah mengidentifikasi potensi lahan tanam dan menyiapkan alat produksi seperti pupuk, benih, serta alat mesin pertanian (alsintan). Strategi ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas produksi dan membuka peluang peningkatan hasil pertanian.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Saptono, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi, termasuk program penanaman padi gogo di lahan kering dan optimalisasi lahan (Oplah).

“Waktu kita sempit, Juni sudah mulai masuk musim kemarau. Tapi kita tidak tinggal diam. Penjadwalan tanam sedang dipercepat dan pemetaan lahan potensial terus dilakukan. Semua elemen kami kerahkan agar target produksi 1,27 juta ton padi di tahun 2025 tercapai,” tegasnya.
Target ini merupakan peningkatan signifikan dibanding capaian tahun 2024 yang hanya 1,029 juta ton. Diharapkan, Kalsel tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam daerah, tetapi juga menjadi penyangga pangan nasional.
“Kami berharap Kalsel tak hanya mandiri pangan, tapi juga jadi penyangga nasional. Musim kemarau bukan hambatan, tapi momentum untuk membuktikan kekuatan kolaborasi pusat dan daerah,” pungkas Saptono.
Selain fokus pada peningkatan produksi, Pemprov Kalsel juga terus berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk memastikan sistem irigasi berjalan optimal. Program pompanisasi pun akan dimaksimalkan agar tidak ada lahan yang terbengkalai akibat kekeringan.
“Dengan semangat gotong royong dan strategi yang matang, Kalimantan Selatan siap menyongsong musim kemarau 2025 tidak dengan kekhawatiran, tapi dengan optimisme dan aksi nyata,” tutup Saptono.